Digitalisasi Bukan Sekadar Tren Tapi Sudah Menjadi Kebutuhan Utama Masyarakat
Reporter: M. Yahya Patta
Spektroom - Diskusi ilmiah dirangkaikan dengan coffee morning di lingkungan FEB UMI dalam rangka milad FEB UMI ke 63, dilaksanakan Senin 24 Nopember 2025, bertemakan Kolaborasi Nilai & Keberlanjutan, Inovasi dan Digitalisasi di Era Ekonomi Digital dan Industri 5.0 Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi. Tampil sebagai
narasumber, Umy Asyiatun Khadijah, memberikan pemaparan mendalam mengenai manfaat digitalisasi di era saat ini. Nara sumber tunggal yang juga Ketua DPRD Bulukumba, menekankan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan efektivitas layanan publik dan memperkuat tata kelola pemerintahan. Umy Asyiatun menjelaskan bahwa penerapan teknologi digital berperan besar sebagai alat kontrol anggaran yang lebih transparan dan akuntabel, sehingga membantu meminimalisasi potensi penyimpangan.
Selain itu, digitalisasi juga membawa dampak signifikan dalam penyebaran informasi, khususnya pada sektor pariwisata.
Dalam paparannya, Umy yang juga Alumni FEB UMI memberi contoh bagaimana Kabupaten Bulukumba dapat mengoptimalkan penggunaan platform digital untuk mempromosikan potensi wisata, memperkuat citra daerah, dan menarik minat wisatawan dengan penyajian informasi yang cepat, lengkap, dan mudah diakses.
Peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FEB UMI mengikuti diskusi dengan penuh antusias. Sesi tanya jawab berlangsung hangat dan dinamis, memperlihatkan besarnya minat peserta terhadap isu-isu digitalisasi sebagai bagian penting dari kemajuan daerah. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga mempererat interaksi akademik dalam suasana santai namun tetap bernilai ilmiah.
Diskusi ilmiyah yang dipandu moderator Fyrdha Faradyba Hamzah, berhasil membawa suasana diskusi lebih santai dan interaktif dengan gaya komunikasi yang hangat sesekali menyeruput kopi untuk menjaga keakraban suasana.
Moderator yang juga seorang dosen di FEB UMI berhasil menjembatani dialog antara narasumber dengan peserta sehingga diskusi mengalir dengan nyaman namun tetap fokus pada substansi.