Dua Malam Bersama Pesta Seni Budaya di Tubaba
Spektroom - Di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, Tubaba Art Festival (TAF), adalah seni terlahir tiada habisnya, tumbuh dari tanah, udara, dan keseharian warganya. Setiap karya hidup, seolah bernafas bersama alam yang mengelilinginya.
Dengan menyelam sekali saja, kita tak sekadar datang untuk melihat, tapi ikut larut dalam pengalaman ruang dan makna.
Tahun ini, TAF merepresentasikan setiap lapisan ingatan sebagai 'mesin' yang terus berkarya.
Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, menegaskan bahwa seni memiliki peran penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia. TAF ke-9 digelar pada 31 Oktober & 1 November 2025 di Kota Budaya Ulluan Nughik Tubaba. Mengusung tema “Machine of Memory” sebuah metafora tentang bagaimana ingatan dan imajinasi masa depan bekerja dalam lapis-lapis kebudayaan.
Detailnya, ada bagian yang disorot, ada yang dipinggirkan, bahkan ada yang disembunyikan. Ingatan kolektif suatu masyarakat kerap ditentukan oleh kekuasaan: arsip yang disimpan negara, narasi sejarah resmi, atau pengetahuan yang diajarkan di sekolah.
Tujuan utama dari Tubaba Art Festival adalah sebagai metode bagi seluruh warga Tubaba l untuk memperbaiki kualitas diri. Sedangkan Target Tubaba Art Festival itu membuat manusia Tubaba atau siapapun yang hadir untuk berbahagia dan juga berpikir.
Ya, karena karya-karya itu mengajak kita merefleksikan tentang diri kita dan hidup kita.
Lalu, apa yang bisa disumbangkan untuk memajukan sejarah Tubaba?
"Yang disumbangkan ke Tubaba, kita adalah kualitas estetik dan juga kualitas etika sebenarnya. Jadi, seniman selain sebagai penampil juga sebagai penyelenggara. Mereka bagaimana sih membuat festival yang terencana, yang baik, hospitality untuk para pengunjung, termasuk beberapa hotel kan juga terisi"
Di sisi lain, ada pula ingatan yang hidup di luar institusi ingatan warga, cerita pinggiran, pengetahuan lokal, atau kisah yang diwariskan lewat tubuh dan praktik sehari-hari. Festival ini menempatkan semua lapisan itu sebagai bagian dari mesin yang sama, yang selalu bergerak dan tidak pernah selesai.
Penutupan TAF 9 dimeriahkan penampilan spesial dari duo Banda Neira, yang menghadirkan malam penuh harmoni dan menjadi penanda berakhirnya perayaan seni dan budaya masyarakat Tubaba.
Banda Neira adalah duo musik indie pop yang beranggotakan Ananda Badudu dan Rara Sekar. Meskipun telah bubar pada 2016, karya-karya mereka seperti Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti masih sangat populer. (@Ng).