Festival Tambua 3 Tahun 2025 Kota Bukittinggi, Wujudkan Pelestarian Budaya

Festival Tambua 3 Tahun 2025 Kota Bukittinggi, Wujudkan Pelestarian Budaya
Peserta Festival Tambua 3 tahun 2025 Kota Bukittinggi, sedang beraksi. (Foto: Roza)


Spektroom - Festival Tambua 3 tahun 2025 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Manggis Ganting, Selasa (30/9/2025) diikuti 13 Sekolah Dasar se Kota Bukittinggi memperebutkan Piala Bergilir Walikota Bukittinggi dengan dewan juri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.

Festival ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Pemko Bukittinggi, Drs. Johni, yang mewakili Wali Kota Bukittinggi.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SDN 09 Manggis Ganting, Januardi,S.Pd, Camat MKS Syukri Naldi, Babinsa Manggis Ganting Roni, dan Bhabinkamtibmas.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Pemko Bukittinggi, Drs. Johni, menekankan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya Minangkabau.

"Festival Tambua ini dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kita, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisi di kalangan generasi muda," ujarnya.

Kepala Sekolah SDN 09 Manggis Ganting, Januardi, menambahkan bahwa festival ini bertujuan untuk memperkenalkan seni tradisional Minangkabau kepada siswa-siswi SD.

"Dengan demikian, mereka dapat memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya kita," katanya.

Festival Tambua ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk melestarikan budaya Minangkabau dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan seni tradisi.

Selain itu, acara ini juga dapat menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi dan mempromosikan kesenian tradisional. (RRE/Rt/Rz)

Berita terkait

Tomsi Tohir :  Kepala Daerah Yang Belum Serahkan Usulan Pembangunan Jembatan Akan Diperiksa Inspektorat Jendral

Tomsi Tohir : Kepala Daerah Yang Belum Serahkan Usulan Pembangunan Jembatan Akan Diperiksa Inspektorat Jendral

Spektroom - Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Satgas Khusus Darurat Jembatan, untuk mempercepat pembangunan jembatan, memastikan akses aman bagi siswa ke sekolah di seluruh Nusantara. Keputusan ini muncul dari keprihatinan mendalam Presiden terhadap banyaknya siswa yang masih mempertaruhkan nyawa. Mereka harus menyeberangi sungai atau medan sulit lainnya demi mencapai institusi

Anggoro AP