FIG Pahami Sikap Indonesia, Sementara IOC Beri Sanksi
Oleh : Sarwono - Pemerhati Olahraga
Spektroom - Israel kecewa berat terhadap keputusan Federation Internasionale de Gymnasque (FIG) menolak permintaan Federation Gymnastic of Israel (GFI).
Organisasi senam Israel GFI mengajukan dua permintaan agar FIG membatalkan atau menunda kejuaraan dunia senam artistik ke - 53 di Indonesia.
Permintaan itu disampaikan melalui FIG ke Court Abitratarion for Sport (CAS) namun ditolak dengan alasan lembaga pengadilan olahraga itu tidak ada urusan dengan kebijakan politik suatu negara. Atas keputusan tersebut FIG memahami sikap politik Indonesia.
Sementara Komite Olahraga Internasional IOC (Internasional Olympic Comittee) memberikan sanksi berat pada Indonesia. Sanksi IOC menyerukan semua federasi cabang olahraga seluruh dunia dilarang menggelar event tingkat internasional di Indonesia.
Keputusan IOC itu karena menilai Indonesia mencapur adukan olahraga dengan politik. Namun pemerintah Indonesia tidak peduli sanksi IOC. Kejuaraan dunia senam artistik ke - 53 tetap berlangsung tanggal 19 sampai 25 Oktober 2025 lalu, tanpa kesertaan atlet asal Israel.
Pada kejuaraan itu sedianya 6 atlet Israel akan ikut tapi batal karena tidak diberi visa masuk Indonesia. Sikap penolakan pemberian visa itu oleh Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra atas nama pemerintah.
Menurut Menpora Erick Tohir tindakan Menko Yusril mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto. Kata Menpora IOC bersikap ganda, dalam kebijaksanaan antara olahraga dan politik. IOC tebang pilih ujar Menpora.
Rusia atletnya dilarang ikut Olympiade Paris pada tahun 2022, karena negara beruang merah itu agresi ke Ukraina. Giliran Indonesia menolak kehadiran atlet Israel karena melakukan genosida kerakyat Palestina kita kena sanksi, kata Erick. Indonesia tetap konsisten menganut politik bebas aktif dan anti penjajahan. Untuk kondisi dunia saat ini Indonesia terus menyerukan penghentian agresi Israel ke Palestina.
Indonesia Kena Sanksi IOC yang Kedua
Sanksi berat dari IOC kedua itu dikeluarkan 22 Oktober 2026 ketika kejuaraan dunia senam artistik sedang berlangsung. Sedangkan sanksi pertama diderita Indonesia pada tahun 1963. Sanksi IOC itu karena kasus yang sama, tidak memberikan visa ke atlet Israel untuk bertanding di Asian Games ke - 4 Indonesia 1962.
Bahkan visa juga tidak diberikan kepada atlet Taiwan. Indonesia saat itu menganut politik One China Policy (pengakuan satu China RRC). IOC mencabut keanggotaan Indonesia dari komite olahraga dunia tersebut. Alih - alih Indonesia tunduk.
Bung Karno sebagai presiden malah menggelar pesta olahraga berjuluk Games of the New Emerging Forces disingkat GANEFO. Pesta olahraga GANEFO yang pertama dan terakhir itu melibatkan 10 negara Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa. Sayang semangat GANEFO sebagai simbol perlawanan pada dominasi Barat tidak berlanjut.
Hanya sekali terselenggara, karena GANEFO kedua yang dirancang berlangsung di Kamboja batal. (Sar).