FPK Kalbar Ingatkan Masyarakat: Jangan Mau Diadu Domba

Spektroom – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kalimantan Barat menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kebangsaan yang belakangan ini menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
Penegasan tersebut disampaianya H.Burhandin di sekretariat FKP Kalbar Rabu (03/09/2025)
Ketua FPK Kalbar, H. Burhanudin Ahad, menegaskan bahwa setiap korban, baik dari masyarakat sipil maupun aparat, adalah bagian dari bangsa yang harus dijaga bersama.
“Kami sangat berduka atas korban jiwa maupun kerugian yang terjadi. Semua adalah anak bangsa yang seharusnya tidak saling melukai,” ujarnya.
FPK, sebagai wadah organisasi lintas suku dan budaya di Kalbar, menekankan pentingnya menjaga persaudaraan, mengedepankan musyawarah, serta mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam pernyataan resminya, FPK Kalbar menyampaikan lima sikap sekaligus seruan moral kepada masyarakat.
Pertama, menolak provokasi dan polarisasi.
FPK mengingatkan agar masyarakat tidak mudah diadu domba. Menurut Burhan, cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan adalah lewat dialog dan musyawarah, bukan kekerasan.
Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan.
FPK menyerukan agar masyarakat menjauhi aksi provokatif, anarkis, maupun vandalisme. “Persatuan adalah kekuatan terbesar kita. Jangan sampai mudah dipecah belah,” tegasnya.
Ketiga, menuntut investigasi yang transparan dan adil.
FPK mengecam keras tindakan kekerasan, termasuk represif aparat. Mereka mendesak adanya investigasi independen dan akuntabel. Siapapun yang bersalah, kata Burhan, harus diproses hukum tanpa pandang bulu.
Keempat, mendukung penegakan hukum berbasis kemanusiaan.
FPK tetap mendukung pemerintah menjaga stabilitas, namun mengingatkan agar langkah tersebut tidak mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Aparat diminta mengutamakan pendekatan persuasif dan dialogis.
Kelima, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
FPK mengajak masyarakat kembali menghidupkan kearifan lokal yang mengajarkan saling menghormati dan saling memanusiakan. “Dengan nilai kemanusiaan, kita bisa membangun jembatan persaudaraan, bukan jurang perpecahan,” kata Burhan.
Ia menegaskan, kebersamaan dan solidaritas sosial adalah kunci agar Kalbar tetap kokoh menghadapi tantangan. Perbedaan etnis, agama, maupun pandangan politik jangan sampai dijadikan alasan untuk merusak persaudaraan.
“Kalbar adalah rumah besar kita bersama. Mari kita rawat dengan persatuan, bukan dengan kebencian,” pungkasnya. (Apolo/Bin)