GKE Gelar Lokakarya Cegah Pernikahan Dini

GKE Gelar Lokakarya Cegah Pernikahan Dini
Organisasi Gereja Kristen Evangelis (GKE) ,gelar Lokakarya Penyadaran dan Pencegahan Perkawinan dini. Foto : Kontributor

Spektroom – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa membuka Lokakarya Penyadaran dan Pencegahan Perkawinan Anak di Bawah Umur serta Pembekalan Kepemimpinan Organisasi GKE se-Kalimantan Barat yang digelar di Resort GKE Pahauman, Kecamatan Sengah Temila, Jumat (10/10/2025).

Bupati Karolin menegaskan tema kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi masyarakat saat ini. Pernikahan dini masih menjadi persoalan serius yang berdampak luas, mulai dari pendidikan, kemiskinan, hingga kesehatan ibu dan anak.

Pernikahan dini itu akar dari berbagai persoalan. Anak-anak yang menikah muda sering kali putus sekolah, terjebak dalam lingkaran kemiskinan, dan berisiko tinggi mengalami kematian ibu dan bayi.

Bahkan, banyak kasus stunting disebabkan oleh ibu yang belum cukup dewasa secara fisik dan mental, serta Kesiapan bagaimana merawat dan memperhatikan pertumbuhan anak, jelas Karolin.

Pemerintah Kabupaten Landak terus berupaya menekan angka pernikahan dini melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik dari kalangan pendidikan, organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, hingga komunitas lokal.

Semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya pernikahan dini. Selain itu juga melakukan pendampingan bagi remaja dan keluarga agar mereka mampu menghadapi tantangan dan mengambil keputusan dengan bijak.

Melalui kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, kasus pernikahan dini di Kabupaten Landak dapat ditekan secara signifikan.

Ketua Panitia Ferry Mawarni Lase, mengatakan fenomena pernikahan anak masih banyak ditemukan, baik di lingkungan sekolah, gereja, maupun masyarakat. Satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman remaja terhadap dampak negatif pergaulan bebas dan pernikahan dini.

Gereja punya peran penting untuk mengubah pola pikir anak-anak. Lewat kegiatan rohani dan pendidikan karakter, bisa menanamkan nilai-nilai moral yang kuat agar mereka bisa berpikir jauh ke depan demi masa depan yang lebih baik.

Gereja juga aktif melakukan edukasi sejak dini melalui kegiatan sekolah minggu, agar anak-anak memahami pentingnya menunda pernikahan sampai benar-benar siap secara fisik, mental, dan ekonomi.

Lokakarya turut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi, di antaranya Dinas P3APPKB Kabupaten Landak, Pengadilan Negeri Sintang, Dinas Kesehatan, perwakilan Damang, KUA Kecamatan Sengah Temila, serta MPH Sinode GKE Banjarmasin.

Berita terkait