Gubernur Lampung Dukung Swasembada Pangan 2025, Petani Mulai Migrasi ke Jagung

Gubernur Lampung Dukung Swasembada Pangan 2025, Petani  Mulai Migrasi ke Jagung
Foto Diskominfotik Lampung

Spektroom - Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, khususnya bersama Polda Lampung, dalam mendukung pencapaian target produksi komoditas strategis seperti jagung dan beras.

“Kami di Provinsi Lampung banyak berkolaborasi dengan Polda Lampung terutama dalam pencapaian target komoditas jagung dan beras. Ke depan, kami juga akan melakukan penyuluhan bagi petani yang akan melakukan migrasi dari singkong ke jagung,” ujar Gubernur saat berdialog secara virtual dengan Menteri Pertanian.

Dialog virtual tersebut berlangsung saat Gubernur Mirza mengikuti kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025 secara daring bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi dari Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Rabu (8/10/2025).

Foto Diskominfotik Lampung

Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025, merupakan bagian dari program nasional Swasembada Pangan, yang dipusatkan di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, dan dipimpin oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Gubernur Mirza menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung mendorong petani singkong untuk beralih ke komoditas jagung, karena prospeknya yang lebih menjanjikan serta adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog.

Pemerintah juga menyiapkan dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), kerja sama dengan Bank Lampung, serta dukungan off-taker dari industri pakan ternak.

“Kami akan mulai memigrasikan beberapa luasan lahan singkong menjadi jagung. Untuk itu, kami memohon dukungan terutama untuk bantuan bibit jagung dan pompa air. Melalui sinergi antara Pemprov, Bank Lampung, Bulog, dan industri pakan, kami ingin mempercepat alih komoditas ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Mirza menyampaikan bahwa upaya ini juga menjadi langkah untuk memperbaiki kesejahteraan petani.

“Kami sangat memahami kondisi tata niaga singkong yang beberapa waktu lalu cukup memukul petani. Karena itu, kami akan mendukung dengan sepenuh hati agar para petani bisa bangkit melalui komoditas jagung,” tegasnya.

Foto Diskominfotik Lampung

Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika melaporkan bahwa jajaran Polda Lampung turut berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Kabupaten Lampung Selatan.

“Gudang ini berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 1.400 ton jagung. Fasilitasnya dilengkapi empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, dan empat hand tractor yang dapat digunakan masyarakat,” jelas Kapolda.

Kapolda menambahkan, saat ini gudang tersebut sudah menampung sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog maupun masyarakat sekitar. Selain itu, penanaman jagung serentak juga dilakukan di lahan seluas 1.054 hektare yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Lampung.

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap pencapaian target produksi jagung nasional hingga akhir tahun 2025,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolda juga melaporkan bahwa serapan gabah di Provinsi Lampung telah melampaui target hingga 111 persen, dengan seluruh hasil gabah terserap oleh Bulog. Bahkan, sebagian hasil tersebut disalurkan untuk membantu provinsi lain atas kebijakan Gubernur Lampung.

“Capaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara jajaran Polda, Pemerintah Provinsi Lampung, Bulog, serta para petani,” tegas Kapolda.

Salah satu petani penerima manfaat program pengembangan jagung (alih komoditas) melalui KUR, Triono, dari Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, mengaku bahwa beralih ke jagung memberikan harapan baru bagi kelompok tani di wilayahnya.

“Dulu kami menanam singkong, tapi harganya tidak stabil dan kadang hanya balik modal. Sekarang kami mulai beralih ke jagung karena prospeknya lebih baik. Apalagi dengan adanya bantuan KUR dari Bank Lampung dan jaminan penyerapan oleh Bulog,” ungkap Triono.

Dirinya menambahkan bahwa saat ini dirinya menggarap lahan seluas dua hektare dan berencana memperluas hingga lima hektare dengan dukungan permodalan dari program KUR.

“Dari segi keuntungan lebih baik di jagung dibandingkan dengan singkong. Karena kemarin kita panen singkong itu bisa dibilang cuma balik modal saja,” ujarnya. (@Ng).

Berita terkait

Musprov Perwosi Sumbar ke II Tahun 2025 Digelar, Perkuat Peran Perempuan dalam Olahraga dan Ketahanan Keluarga

Musprov Perwosi Sumbar ke II Tahun 2025 Digelar, Perkuat Peran Perempuan dalam Olahraga dan Ketahanan Keluarga

Spektroom - Pengurus Provinsi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Sumatera Barat resmi menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) Perwosi ke II Tahun 2025 di Ruangan Khusus Setwan DPRD Provinsi Sumatera Barat, Kamis (11/11/2025). Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi program kerja, merumuskan kebijakan strategis, memperkuat konsolidasi organisasi, serta memilih kepengurusan baru

Rafles
Tim Direktorat Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Kunjungi Posko Utama Bencana di Agam

Tim Direktorat Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Kunjungi Posko Utama Bencana di Agam

Spektroom - Tim Direktorat Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa bagian dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Agam. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan inventarisasi serta penghimpunan data terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang berlangsung pada 10–

Rafles