Gubernur Serukan Persatuan, Kedamaian, dan Transformasi Maluku

Gubernur Serukan Persatuan, Kedamaian, dan Transformasi Maluku
Sambutan Gubernur pada perayaan Maulid Nabi Muhammad. Dok foto Diskominfo.​

Spektroom, - Suasana khidmat menyelimuti Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Kamis (5/9/2025), saat ribuan umat Islam dari berbagai lapisan masyarakat memadati ruang utama peribadatan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M.
Acara yang dirangkai dengan Istiqosah dan doa bersama untuk keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa itu, dihadiri langsung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa bersama Ketua TP-PKK Maluku, Maya Baby Rampen, Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, Sekda, jajaran Forkopimda Maluku, Kakanwil Kemenag Maluku H. Yamin, serta unsur organisasi perempuan seperti Ketua Ketua DPW LASQI Provinsi Maluku, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Maluku.

Dalam suasana penuh kekhusyukan, lantunan shalawat dan doa bergema, mengiringi pesan-pesan kebajikan yang disampaikan Gubernur Lewerissa. Dengan nada penuh penghormatan, ia membuka sambutannya “Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menurunkan Islam sebagai nikmat terbesar dalam hidup kita, sebagai petunjuk agar kita bisa membedakan mana yang benar (haq), mana yang salah (bathil), mana yang baik, dan mana yang buruk, demi kebahagiaan dunia dan akhirat,"ujarnya.

Gubernur menegaskan, perayaan Maulid Nabi bukan sekadar seremoni, melainkan momen spiritual dan sosial untuk mempererat tali persaudaraan, meneguhkan persatuan, serta membangun kesadaran kolektif dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman Maluku.

“Perayaan ini bukan hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menghidupkan kembali ajaran beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam, tanpa membeda-bedakan suku, ras, atau agama. Justru perbedaan itu adalah anugerah, kekuatan yang memperkokoh persatuan dan kesatuan kita,” tegas Lewerissa.

Ia menyampaikan tiga pesan utama. Pertama, umat Islam diajak menjadikan sosok Rasulullah sebagai teladan sempurna dalam kepemimpinan, baik sebagai kepala keluarga maupun pemimpin umat. Keteladanan Nabi, kata Lewerissa, harus tercermin dalam kejujuran, kesabaran, amanah, dan tanggung jawab.

Kedua, tradisi Maulid harus dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan cinta kepada Rasulullah SAW, sekaligus memperkuat mental, akhlak, dan kesadaran moral umat Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah.

Ketiga, Gubernur mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi isu-isu menyesatkan, apalagi hoaks yang dapat memecah belah persatuan.

Gubernur di dampingi Wagub dan Sekda Maluku .Dok foto Diskominfo.

“Mari kita jaga silaturahmi, mari kita redam silang pendapat yang mengedepankan ego. Jauhi iri hati, dengki, dan fitnah. Sebaliknya, mari kita bersatu padu, bergandengan tangan, demi terwujudnya Maluku yang maju, adil, dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045 Par Maluku Pung Bae,” tandasnya penuh semangat.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Al-Fatah Ambon ini menjadi penanda kuat bahwa nilai-nilai spiritual tetap menjadi fondasi penting dalam perjalanan pembangunan Maluku.

Gubernur Maluku bersama Forkopimda .Dok foto Diskominfo.

Acara ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin para ulama, memohon keberkahan bagi Maluku dan bangsa Indonesia. Jamaah yang hadir larut dalam kekhusyukan, dengan harapan agar nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW senantiasa membimbing setiap langkah pembangunan di tanah berjuluk Seribu Pulau ini.(Yan /editor Pelis)