Harga Beras Masih Tinggi Pemkab Kendal Gelar Pangan Murah di 20 Kecamatan

Harga Beras Masih Tinggi Pemkab Kendal Gelar Pangan Murah di 20 Kecamatan
Beras SPHP, minyak goreng, gula pasir dan telur ayam, dihadirkan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam Gerakan Pangan Murah Serentak di 20 kecamatan, Sabtu (30/8/2025)

Spektroom Semarang: Komoditas utama masyarakat seperti beras SPHP, minyak goreng, gula pasir dan telur ayam, tersedia di 20 kecamatan. Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak di 20 kecamatan, Sabtu (30/8/2025).  

Digelarnya pasar murah mendapat sambutan yang cukup besar dari masyarakat. Seperti di Kecamatan Rowosari, para warga sudah mengantri sebelum pasar murah dibuka.  

Beras SPHP kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp55 ribu atau Rp11 ribu per kilogram. Minyak Kita Bulog Rp14.500 per liter, Minyak Kita Wilmar Rp16.000 per liter.  

Gula Manis Kita Bulog Rp17.500 per kilogram, Gula pasir curah Rp15.000 per kilogram, dan telur ayam Rp25.000 per kilogram. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, untuk beras SPHP per kecamatan disediakan 8.000 kilogram.

Sedangkan gula manis Kita 240 kilogram dan minyak Kita 120 liter. Telur ayam hanya di 13 kecamatan, masing-masing 100 kilogram, kecuali Kecamatan Rowosari 700 kilogram. 

Minyak Wilmar hanya di Kecamatan Patean dan Rowosari, masing-masing 240 liter.  Gula curah hanya di 16 kecamatan, masing-masing 200 kilogram, kecuali Kecamatan Rowosari 700 kilogram, Kaliwungu 400 kilogram, Brangsong dan Kaliwungu Selatan masing-masing 300 kilogram. 

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan, Gerakan Pasar Murah dilakukan untuk pengendalian harga, khususnya beras. Dalam dua bulan terakhir ini belum turun, sehingga butuh perhatian pemerintah untuk penyediaan bahan pangan, seperti beras. 

"Tujuannya, agar harga pangan pokok bisa terjangkau, sehingga bisa membantu masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga yang murah dan kualitas bagus," jelasnya.  

Bupati mengatakan, pembelian untuk gula, minyak dan telur dibatasi, karena keterbatasan jumlah barang. Sedangkan untuk beras, jika pasokannya kurang, maka akan langsung dikirim lagi dari Bulog. 

"Pasokan beras ini sesuai permintaan, karena untuk menekankan harga beras yang dua bulan ini belum juga turun. Walaupun dari pihak polisi dan TNI Kodim dan pemuda sudah beberapa kali melakukan operasi pasar," katanya.  

Nur Wahidah, warga Kecamatan Rowosari mengaku membeli tiap item barang, seperti beras, telur, minyak goreng, dan gula pasir. "Harapannya ya sering digelar pasar murah, kalau bisa harganya diturunkan lagi," ujarnya.

Berita terkait