Hingga Hari ke-8, 20 Korban Meninggal dan 3 Masih Dicari dalam Tragedi Longsor Cibeunying Majenang
Spektroom — Operasi pencarian korban longsor besar di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus dikebut hingga Kamis (20/11/2025). Memasuki hari kedelapan, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan tiga korban yang masih dinyatakan hilang. Sementara itu, jumlah korban meninggal telah mencapai 20 orang dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Laporan terbaru hasil asesmen Posko Siaga Bencana BPBD Kabupaten Cilacap pada pukul 17.30 WIB menyebutkan bahwa longsor terjadi pada Kamis, 13 November 2025 pukul 20.00 WIB, setelah kawasan Majenang diguyur hujan intensitas tinggi sejak pekan sebelumnya. Tekstur tanah yang labil membuat retakan sepanjang 25 meter dan amblesan sedalam dua meter di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, sebelum akhirnya terjadi longsor besar yang menimbun pemukiman.

Dampak Bencana: 15 Rumah Hancur, 25 Rumah Terancam
Sebanyak 15 rumah terdampak langsung, dihuni 16 kepala keluarga, dengan nilai kerusakan ditaksir mencapai Rp4,3 miliar. Selain itu terdapat 25 rumah lain yang kini berstatus terancam akibat pergerakan tanah yang masih terjadi.
Kerusakan paling parah terjadi di dua dusun: Dusun Tarukahan: 9 rumah terancam, 9 KK, 14 jiwa.Dusun Cibuyut: 16 rumah terancam, 24 KK, 66 jiwa. Total rumah terancam mencapai 25 rumah dengan 33 KK (80 jiwa).
OPencarian dilakukan di dua sektor utama dengan dukungan penerangan tambahan Light Tower BNPB agar operasi dapat berlangsung hingga malam hari.
Penanganan bencana ini melibatkan unsur pentahelix dalam skala besar, mulai dari BNPB, Basarnas, BPBD berbagai provinsi dan kabupaten, TNI/Polri, BBWS Citanduy, PVMBG, BMKG, hingga puluhan organisasi relawan seperti MDMC, TAGANA, SAR MTA, IOF Rescue, Baznas, PMI, dan berbagai lembaga kemanusiaan lainnya.
Personel SAR gabungan terus berjibaku di lapangan meski menghadapi berbagai kendala, seperti: Tanah masih labil dan bergerak, Lokasi dipenuhi lumpur akibat banjir material pada 15 November,Akses menuju titik longsor yang sangat sulit.
Hingga Kamis 20 November 2025 pukul 17.00 WIB, pencarian masih nihil. Namun seluruh tim memutuskan mengoptimalkan pencarian sampai malam hari, menyesuaikan kondisi cuaca dan keamanan.
BPBD Cilacap menegaskan bahwa data masih dapat berkembang sesuai kondisi lapangan. Pemerintah daerah bersama BNPB dan seluruh unsur terkait terus memaksimalkan upaya penyelamatan, penanganan pengungsi, serta mitigasi potensi longsor susulan.//
Penulis. : Biantoro