Hujan Tak Redam Semangat Warga Mengikuti Tradisi Serak Gulo
Spektroom - Meski diguyur hujan sejak siang, warga Kota Padang tetap antusias menghadiri tradisi serak gulo di Masjid Muhammadan, Kelurahan Pasa Gadang, Sabtu (22/11/2025).
Suasana tetap ramai karena masyarakat sudah menantikan pelaksanaannya setiap tahun. Tradisi serak gulo digelar setiap 1 Jumadil Akhir dalam kalender Hijriah oleh masyarakat muslim keturunan India.
Prosesi utamanya dilakukan dengan melempar bungkusan gula dengan kain warna-warni dari atap masjid ke arah kerumunan warga di bawah. Lalu warga di bawah berebut gula dimaksud.
Kegiatan ini sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian penting dari identitas komunitas tersebut. Banyak warga menyebut tradisi ini sebagai momen kebersamaan yang sarat makna budaya.
Acara tahun ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir. Ia menyampaikan apresiasi atas konsistensi masyarakat dalam menjaga tradisi berharga tersebut.
“Serak gulo ini merupakan bentuk pelestarian budaya. Sekaligus bukti harmonisnya keberagaman masyarakat di Kota Padang,” ucapnya.
Maigus menegaskan bahwa serak gulo telah tercatat sebagai warisan budaya tak benda dan perlu terus dipromosikan. Pemerintah Kota Padang mendorong tradisi ini menjadi salah satu atraksi pariwisata budaya yang lebih dikenal luas.
Ketua Komunitas Tradisi Serak Gulo, Muhammad Fauzan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual tahunan, namun terdapat esensi atau makna.
“Gula atau gulo menjadi simbol keberkahan dan kebaikan yang ditebar kepada siapa saja tanpa memandang latar belakang,” tuturnya.