Inovasi Light Trap dan Sprinkle Berhasil Tekan Biaya Produksi Petani Bawang Merah di Alahan Panjang

Inovasi Light Trap dan Sprinkle Berhasil Tekan Biaya Produksi Petani Bawang Merah di Alahan Panjang
Produksi bawang merah petani di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Foto: Dok Amri)

Spektroom - Inovasi light trap dan sprinkler yang sederhana dan ramah lingkungan berhasil menekan biaya produksi bagi petani bawang merah di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Amri Ismail, salah seorang petani bawang merah di Kabupaten Solok mengaku mampu menekan biaya produksi sekaligus menjaga hasil panen tetap stabil berkat penerapan teknologi ramah lingkungan berupa light trap dan sprinkler.

Teknologi yang direkomendasikan PLN tersebut memanfaatkan lampu sebagai perangkap serangga hama.

Cara kerjanya sederhana, yakni lampu dipasang di atas ember berisi air untuk menarik serangga. Begitu mendekat ke sumber cahaya, serangga akan jatuh ke dalam air dan terperangkap, sehingga siklus hama bawang dapat diputus.

Menurut Amri, metode ini terbukti efektif melindungi tanaman bawang dari serangan hama yang biasanya menjadi penyebab gagal panen.

"Dengan perangkap hama elektrik ini, bisa mengurangi biaya pembelian pestisida untuk membasmi hama. Hasilnya panen lebih terjaga." jelas Amri.

Amri menambahkan, penerapan teknologi inovasi tersebut tidak hanya melindungi tanaman, namun juga dapat menjaga produktivitas bawang tetap stabil, bahkan lebih tinggi dibanding rata-rata.

Ia mengaku keberhasilan produksi sangat terasa karena disaat petani lain gagal panen akibat kemarau panjang justru hasil panennya jauh meningkat.

Sebagai salah satu daerah sentra produksi bawang terbesar kedua di Indonesia, Amri berharap Kabupaten Solok dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan. (RRE/Loly)

Berita terkait