Jadikan Tradisi Robo-Robo 2025, Multiplier Effect Pembangunan

Spektroom – Tradisi budaya Robo-Robo kembali digelar meriah oleh Kerajaan Amantubillah Mempawah, Rabu (20/8/2025).
Acara puncak perayaan ini dipusatkan di Dermaga Perikanan Kuala Mempawah, tepat di kawasan Keraton Amantubillah, dan telah resmi masuk dalam kalender event tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Robo-Robo bukan hanya menjadi ritual adat yang diwariskan turun-temurun, tetapi juga momentum kebersamaan masyarakat pesisir Kalbar. Selain di Kabupaten Mempawah, perayaan ini juga digelar serentak di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan sejumlah wilayah pesisir lainnya.
Acara dimulai dengan ritual adat diiringi doa bersama yang dipimpin langsung oleh keluarga besar Keraton Amantubillah. Dalam kesempatan itu, Yang Mulia Raja Muda Wirabuana Mohammad Hafidz Adinugraha, ST., selaku Raja ke XIV Keraton Amantubillah, menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh tamu undangan. Ia memperkenalkan diri secara resmi sebagai penerus tahta dan menyatakan komitmennya untuk menjaga tradisi leluhur.
“Robo-Robo bukan hanya tradisi, melainkan identitas budaya masyarakat Mempawah yang harus terus kita rawat. Melalui kegiatan ini, kita bisa memperkuat rasa persaudaraan dan gotong royong, sekaligus menjaga sejarah perjalanan Kerajaan Amantubillah,” ujar Raja Muda Wirabuana.
Sementara itu, Bupati Mempawah Iriana Ria Nursan menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melestarikan tradisi Robo-Robo. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya berfungsi sebagai pengingat kearifan lokal, tetapi juga menjadi aset penting dalam mendukung kemajuan daerah.
“Tradisi ini harus terus kita hidupkan, karena selain melestarikan warisan leluhur, Robo-Robo juga mampu menjadi daya tarik wisata budaya yang bernilai ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Dukungan serupa datang dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kalbar, Drs. Alfian, MM, Gubernur Kalbar Ria Nursan menekankan pentingnya menjadikan Robo-Robo sebagai agenda strategis daerah.
“Robo-Robo sebagai kalender event Provinsi harus terus dikembangkan, tidak hanya menjaga tradisi dan budaya, tetapi juga mampu memberikan multiplier effect bagi pembangunan di berbagai bidang, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, hingga pemberdayaan UMKM,” kata Gubernur.
Perayaan Robo-Robo tahun ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan bernuansa budaya dan kerakyatan. Di antaranya napak tilas mengenang kedatangan Opu Daeng Manambon yang menjadi awal berdirinya Kerajaan Amantubillah, makan saprahan bersama, pagelaran seni budaya, perlombaan permainan rakyat, serta pameran dan pasar kuliner UMKM lokal.
Masyarakat tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Tidak hanya warga lokal, banyak wisatawan dari luar daerah yang datang untuk menyaksikan secara langsung kemeriahan Robo-Robo. Kehadiran mereka sekaligus menjadi bukti bahwa tradisi ini mampu menarik perhatian khalayak luas.
Tradisi Robo-Robo sendiri sudah berlangsung ratusan tahun sebagai peringatan atas tibanya Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan (Ketapang) ke Mempawah. Sejak saat itu, setiap tahun masyarakat pesisir Mempawah menggelar doa bersama di muara sungai dan laut sebagai simbol penghormatan sekaligus wujud syukur.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga provinsi, Robo-Robo kini dipandang bukan hanya sekadar ritual adat, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan sejarah, budaya, dan pembangunan. Harapannya, warisan budaya ini dapat terus hidup, berkembang, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat Kalimantan Barat di masa mendatang. (RRE/Apolowelly)