Kaderisasi PMII, Pemprov Lampung Dukung Upaya Peningkatan SDM Berkarakter

Kaderisasi PMII, Pemprov Lampung Dukung Upaya Peningkatan SDM Berkarakter
Wagub Jihan membuka PKN 19 PB PMII dengan memukul Gong (Foto Diskominfotik Lampung).

Spektroom - Pemerintah provinsi Lampung mendukung proses kaderisasi sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, saat membuka Pelatihan Kader Nasional (PKN) XIX Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Bandarlampung, Rabu (07/08/2025).

"Kami mengusahakan semaksimal mungkin untuk menyertai mengawal hingga akhir, pengawalan kader-kader ini menjadi kader-kader terbaik yang insya Allah diturunkan didalam Kaderisasi PKN ini," ujar Wagub Jihan.

Wagub dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi seluruh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang mengikuti pelatihan ini yang dinilainya sebagai kader-kader terbaik dan tangguh.

Jihan Nurlela - Wakil Gubernur Lampung (Foto Diskominfotik Lampung).

"Ini adalah orang-orang pilihan, sahabat-sahabat yang saya yakin kader-kader PMII 24 karat, yang tangguh, kuat dan kokoh dan juga berani dalam menjawab tantangan dan menjadi solusi umat kedepan.

Kepemimpinan kita terus di tempa dalam berorganisasi, kita semua tidak terpisahkan dari denyut nadi masyarakat," ucapnya.

Wagub juga menyampaikan bahwa kader PMII hadir dalam setiap konteks dan realitas masyarakat, sehingga diharapkan kader PMII mampu beradaptasi dengan setiap perkembangan zaman kedepan.

"PMII ini hadir dalam setiap konteks, hadir dalam setiap realitas perubahan, realitas pengembangan yang ada di seluruh masyarakat. Sehingga seluruh program kaderisasi ini di dalam pengembangannya, di dalam perubahan kita juga tetap dan terus menyesuaikan diri," lanjutnya.

Dibagian lain sambutannya Wagub menekankan pentingnya dua karakter utama yang harus dimiliki kader PMII, yakni disiplin intelektual dan disiplin moral.

"Pertama, PMII harus memiliki karakter intelektual, karakter gagasan karakter ide dan pikiran. Ini adalah menjadi pondasi yang paling kuat untuk existing PMII karena hari ini organisasi pergerakan tanpa adanya intelektual, tanpa adanya gagasan ide maka hanya tinggal gerakan-gerakan LSM yang menjadi sampah masyarakat," ucapnya.

Sementara ditempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PMK, Abdul Haris, dalam arahannya menyampaikan bahwa PMII memiliki peran strategis sebagai jembatan antara dunia kampus dan masyarakat.

"PMII harus mampu menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat, antara ide gagasan dan juga tindakan. Disinilah peran kader PMII dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang kosong, ini adalah tantangan bagi PMII kedepan," ucapnya.

Abdul haris berharap kaderisasi ini akan melahirkan agen perubahan yang strategis dan berdampak terhadap Indonesia kedepan.

"Kami berharap pelatihan kader nasional ini sebagai ruang kaderisasi tertinggi dalam PMII diharapkan membentuk kader-kader yang menjadi agent of change sekaligus strategis dan penggerak sosial," harapnya. (@Ng).