Kades Harus Berani Berinovasi, Jangan Tinggalkan Masalah di Desa

Kades Harus Berani Berinovasi, Jangan Tinggalkan Masalah di Desa
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, foto bersama peserta retret.

Spektroom - Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, S.STP., M.Si, memimpin apel pembukaan Retret Orientasi Kepemimpinan Kepala Desa se-Kabupaten Ketapang yang berlangsung di Lapangan Kompi Senapan C Yonif 643/Wanara Sakti, Senin (08/12/2025).

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini diikuti oleh 43 Kepala Desa terpilih hasil Pilkades serentak tahun 2025.

Selama tiga hari ke depan, para Kepala Desa akan mengikuti retret dan pembekalan khusus untuk memperkuat karakter kepemimpinan dan kesiapan mereka mengemban tugas.

Dalam sambutannya, Bupati Alexander menegaskan bahwa retret ini bukan sekadar acara seremonial.

Dirinya menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk menempa disiplin, integritas dan orientasi pengabdian para pemimpin desa.

Menurutnya, Kepala Desa dituntut memiliki kepekaan dalam menghadapi berbagai dinamika di lapangan demi memajukan desa.

“Desa akan menghadapi tantangan baru. Transformasi digital bergerak cepat, penggunaan dana desa diawasi ketat, dan penurunan kemiskinan ekstrem harus menjadi fokus.

Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes harus dikelola sebagai badan usaha yang profesional,” tegas Bupati.

Alexander juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan yang dibangun dari program konkret, bukan sekadar proyek seremonial.

Karena itu, dia menekankan agar Kepala Desa tidak bekerja secara biasa-biasa saja atau hanya berkutat pada rutinitas administrasi.

Kabupaten Ketapang, lanjutnya, membutuhkan pemimpin desa yang mampu melakukan terobosan dan cepat beradaptasi dengan perkembangan.

Dengan masa jabatan delapan tahun, para Kepala Desa diharapkan benar-benar membawa perubahan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, bukan justru meninggalkan masalah atau konflik.

“Integritas tidak bisa ditawar. Jangan pernah bermain-main dengan penyimpangan dana desa atau melanggar regulasi.

Pahami aturan, lengkapi data, dan jalin hubungan harmonis dengan perangkat desa,” pesan Alexander.

Bupati juga mengingatkan pentingnya keberanian dalam mengambil keputusan.

Pemimpin yang ragu, katanya, hanya akan memperlambat pembangunan. “Kepala Desa harus berani berkata ‘tidak’ terhadap tekanan yang tidak sesuai prosedur.”

Setelah apel pembukaan, Bupati Alexander memberikan materi dan pembekalan langsung kepada seluruh peserta retret.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap setiap Kepala Desa memiliki visi yang kuat, integritas yang terjaga, serta kemampuan memimpin yang lebih matang untuk mendorong percepatan pembangunan desa di Kabupaten Ketapang. (**).

Berita terkait