KAI Daop 4 Tinggikan Rel di Kaligawe Cegah Genangan Air
Spektroom – PT KAI Daerah Operasi 4 (Daop 4) Semarang melaksanakan pekerjaan peninggian rel kereta api di perlintasan sebidang JPL 05 Km 2+7/8 Jalan Kaligawe Raya, yang menghubungkan jalur antara Stasiun Semarang Tawang dan Alastua. Kegiatan tersebut dimulai pada Jumat, 31 Oktober 2025, sebagai langkah antisipatif terhadap potensi genangan air yang kerap menghambat perjalanan kereta api.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa peninggian dilakukan sekitar 30 sentimeter melalui tahapan pembongkaran perlintasan, penambahan batu ballast (kricak), penstabilan rel, serta pengaspalan ulang. Pekerjaan ini juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 serta Lebaran 2026.
“Dengan peninggian rel ini, kami memastikan jalur di titik padat kendaraan seperti Kaligawe tetap berfungsi optimal dan tidak terganggu genangan air,” terang Franoto.
Selama proses berlangsung, KAI Daop 4 mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk menghindari perlintasan JPL 05 Kaligawe demi keamanan dan kelancaran pekerjaan. Pengguna jalan disarankan menggunakan rute alternatif guna mengurangi kemacetan di sekitar lokasi.
Sebagai langkah koordinatif, KAI juga bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat untuk mengatur arus lalu lintas serta mendukung kelancaran proses pengerjaan.
Franoto menambahkan, saat ini genangan air di jalur Semarang Tawang–Alastua mulai surut, meskipun laju kereta masih dibatasi. Untuk mempercepat normalisasi, KAI telah menambah 15 gerbong batu ballast atau setara 234 meter kubik guna memperkuat dan meninggikan struktur rel.
“Kami optimistis setelah peninggian selesai, kecepatan kereta dapat meningkat hingga 60 km per jam pada sore hari, sehingga potensi keterlambatan bisa ditekan,” ujarnya.
Melalui langkah ini, KAI Daop 4 Semarang menegaskan komitmennya dalam menjaga keselamatan, keandalan, dan kelancaran perjalanan kereta api, sekaligus mendukung mobilitas masyarakat di wilayah Semarang dan sekitarnya.
(Ning Biantoro)