Keahlian Komuniasi dalam Bernegisiasi

Secara umum kata negosiasi berasal dari kata Negotius yaitu akar, dalam bahasa latin berupakata lampau dari Negotiare yang memiliki makna melakukan bisnis atau menjalankan bisnis.Selain itu, kata Negosiasi dalam Bahasa Inggris yaitu To Negotiating yang berarti mendiskusikan,merundingkan, tawar menawar, atau membicarakan peluang dari suatu kondisi.Menurut (Sunarya, 2020) yang dikutip dalam buku “Sukses Negosiasi Dengan Siapa Saja KapanSaja & Dimana Saja”, menuturkan bahwa negosiasi merupakan sebuah bentuk perjamuan bisnisantar pihak yang didalamnya terdapat suatu proses memberi, menerima, dan tawar-menawar.Sedangkan menurut Ilana Zohar (2015) “Negosiasi adalah menemukan resolusi untuk konflikantara orang, kelompok, dan berbagai sumber daya yang sedemikian rupa sehingga situasimenangmenang (win-win) tercapai”.Dari pemapaparan beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah suatu kegiatanyang terjadi antara individu satu dengan individu atau kelompok lain yang pada awalnya memilikipemikiran ataupun keinginan yang berbeda dengan tujuan akhir untuk mencapai kesepakatanbersama (win-win) solution dimana hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari konflik yangkemungkinan dapat terjadi.Negosiasi tidak akan terjadi apabila salah satu pihak mempunyai wewenang atau kuasa secarasepihak untuk memaksakan suatu keputusan kepada pihak lain. Negosiasi bukan terdiri dari sebuahketrampilan saja, tetapi juga melibatkan elemen-elemen yaitu: pihak-pihak membutuhkanketerlibatan antar satu sama lain dalam saja oleh logika argumentasi masing-masing pihak. Hargadiri, kemarahan, humor, rasa takut persaingan merupakan unsur penting dalam proses negosiasi.
Sebuah negosiasi didalamnya sudah pasti ada proses komunikasi yang melibatkan emosi, persepsidan kata - kata antara dua pihak ataupun lebih. Tanpa adanya komunikasi, negosiasi tidak dapatterjadi. Dalam proses komunikasi, seorang negosiator berperan menjadi komunikator yangmengawali percakapan komunikasi tersebut terjadi. Oleh karena itu, penting bagi seorangnegosiator untuk memahami terlebih dahulu karakter dari lawan bicara atau komunikannya.Negosiasi memiliki beberapa karakteristik, yaitu:1. Senantiasa melibatkan seseorang, baik secara individual, perwakilan organisasi atauperusahaan, sendiri atau kelompok2. Memiliki ancaman terjadinya atau didalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dariawal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar (bargain) maupuntukar menukar (barter)4. Hampir selalu berbentuk tatap muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupunekspresi wajah5. Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dankita ingin terjadi6. Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak,meskipun kesepakatan itu kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakatTujuan dari negosiasi itu yaitu mengenai bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama danyang bisa menjadi pertikaian (konflik). Selain itu, tujuan dari negosiasi ada beberapa macam,yaitu:
1. Tujuan Agresif: berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan.
2. Tujuan Kompetitif: berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihaklawan.
3. Tujuan Kooperatif: berusaha memperoleh kesepakatan yang menguntungkan (mutual gain)
4. Tujuan Pemusatan Diri: berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikanpenerimaan pihak lain.
5. Tujuan Defensif: berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif.
Unsur-Unsur Dalam Negosiasi, Yaitu:
1. Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak-pihak yang terlibat
2. Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata atau tersembunyi)
3. Interaksi yang oportunistik (setiap pihak mempunyai keiginan untuk berusahamempengaruhi orang lain)
4. KesepakatanDalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi ketika:
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi ketika:
1. Antara Dua Orang: misalnya, pada saat manajer dan bawahannya memutuskan tanggalpenyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh bawahan.
2. Didalam Kelompok: misalnya, untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu kasus
3. Antar Kelompok: misalnya, bagian pembelian dengan pemasok dalam kesepakatan harga,kualitas atau tanggal penyerahan barang
Selain Itu, Terdapat Juga Paradigma Dalam Negosiasi:
1. Negosiasi menang-kalah (win-lose)• Sudut pandang klasik yang memandang bargaining sebagai situasi win-lose, jikasalah satu pihak menang, maka pihak lain akan kalah• Disebut juga sebagai zero-sum atau negosiasi distributive• Asumsi: sumber daya terbatas (limited resources), dan proses negosiasi untukmenentukan siapa akan mendapatkan sumber daya tersebut
2. Negosiasi menang-menang (win-win)• Trend masa kini yang memandang negosiasi sebagai situasi win-win, dimana kedua belah pihak mendapat keuntungan sebagai hasil dari negosiasi• Disebut juga sebagai negosiasi positive-sum .