Keterbatasan Akses Sumber Daya Manusia dan Keuangan Menjadi Kendala Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM Berkembang
M. Yahya Fattah

Spektroom - Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir tidak terlepas dari peran unit bisnis yang ada di Indonesia. Salah satu unit bisnis yang memberikan kontribusi paling signifikan yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM hingga mencapai 60 koma 5 persen terhadap Product Domestik Bruto PDB, karena diyakini sebagai pendorong utama pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Bukan itu saja UMKM berpotensi menjadi instrumen pemerataan pendapatan sehingga dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antar masyarakat.
Ketika mengikuti gelar Uji Kompetensi untuk meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen di Kampus Pasca Sarjana Sabtu 19 Juli 2025, Muhammad Nurhadi. N yang mengulas Pengaruh Literasi Keuangan, Budaya Lokal dan Religiusitas Terhadap Keberlanjutan Bisnis Usaha Kecil Melalui Pengambilan Keputusan Keuangan Generasi Millenial di Kota Makassar, lebih jauh mengungkapkan meski kontribusi UMKM di Indonesia patut diperhatikan namun tetap menghadapi kendala seperti keterbatasan akses sumber daya keuangan, persaingan dari perusahaan besar, kendala teknologi dan kerumitan administrasi.
Dalam gelar Uji Kompetensi yang dipimpin Rektor UMI Makassar Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH. dengan Penyanggah Internal UMI Makassar dan external UNHAS, Muhammad Nurhadi. N menambahkan, catatan lembaga pengelola dana bergulir koperasi UMKM menyebutkan sekitar 60-70 persen UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan, termasuk sumber daya manusia yaitu kurangnya pengetahuan mengenai teknologi produksi terbaru dan kontrol kualitas terhadap produksi, termasuk sistem administrasi keuangan dan manajemen yang belum baik.
Karena itu Nurhadi menyarankan pelaku usaha kecil meningkatkan literasi keuangan, terutama dalam hal pemahaman akan aspek suku bunga dan pengolaan resiko keuangan. Pelaku usaha perlu juga menanamkan nilai budaya lokal seperti keberanian dan orientasi jangka panjang dalam menjalankan usahanya sehingga dapat meningkatkan daya saing. Selain itu, tak kalah pentingnya pemerintah juga dapat mengembangkan kebijakan yang mendukung program keberlanjutan bisnis seperti insentif bagi usaha kecil yang menerapkan penghargaan usaha yang yang menunjukkan dampak sosial positif.