Kian Banyaknya ODHA, Pemkab Madiun Intensifkan Pencegahan HIV/AIDS
Spektroom - Data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) menunjukkan hingga November 2025 jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Madiun mencapai 1.516 kasus.
Terinci sebanyak 1.222 orang positif HIV dan 294 penderita AIDS. Dari jumlah tersebut sebanyak 788 orang masih menjalani pengobatan, sementara 728 lainnya telah meninggal dunia.
Adapun kasus tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, yakni kaum remaja dan dewasa muda yang tertular melalui pergaulan bebas. Dua kecamatan di kabupaten Madiun yakni Kecamatan Jiwan dan Saradan tercatat memiliki angka kasus HIV/AIDS tertinggi. Jiwan menempati posisi pertama dengan 181 kasus dan Saradan dengan 170 kasus.
Ketika meninjau layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Desa Sugihwaras kecamatan Saradan, selasa (2/12/2025) bupati Madiun Hari Wuryanto menekankan pentingnya keterbukaan masyarakat terhadap penyakit menular, termasuk TBC dan HIV. Ia mencontohkan banyak warga yang memilih menutup diri saat ditanya mengenai kondisi kesehatan.
"Jika ada gejala, jangan menutup diri. Periksa dan obati. Penyakit menular seperti TBC dan HIV bisa diatasi. Setelah diobati, penularannya menurun drastis," katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun secara intensif terus berupaya menekan penularan kasus HIV/AIDS di wilayah itu dan mengajak berbagai elemen masyarakat bekerja sama dengan pemkab mengatasi penyakit menular tersebut.
"AIDS ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, semua harus terlibat. Banyak penderita HIV/AIDS merasa malu dan menjauh dari lingkungan. Kondisi seperti ini justru menghambat penanganan," kata Bupati Madiun Hari Wuryanto.
Guna menekan kasus penularan HIV/AIDS, Pemkab Madiun gencar melakukan edukasi, kampanye sadar HIV, dan pemeriksaan mobile ke desa-desa.
Untuk itu, bupati Hari Wuryanti minta pemerintah desa aktif memantau warganya, terutama yang menunjukkan gejala-gejala penyakit menular. Menurut Bupati Hari Wuryanto, keterbukaan menjadi kunci agar tenaga kesehatan bisa melakukan intervensi lebih cepat.
Sementara dalam kegiatan CKG, warga Desa Sugihwaras mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, layanan administrasi kependudukan, hingga potong rambut gratis.
Warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut sekaligus mendapatkan sosialisasi tentang pencegahan penularan HIV/AIDS.