Kinerja Puskesmas Patrang Mendapat Apresiasi dari Komisi D DPRD Jember

Kinerja Puskesmas Patrang Mendapat Apresiasi dari Komisi D DPRD Jember
Kunjungan Komisi D DPRD Kabupaten Jember ke Puskesmas Patrang Jember (foto : Kominfo Jember)

Spektroom - UPTD Puskesmas Patrang menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Kabupaten Jember dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan berbagai program kesehatan, termasuk Universal Health Coverage (UHC), pelayanan publik, serta capaian penanggulangan stunting. Pertemuan ini digelar di Aula Puskesmas Patrang pada Senin (28 Juli 2025) pukul 11.00 WIB dan dihadiri oleh Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Sunarsi Khoris, beserta anggota komisi, antara lain Achmad Syahri, Suharto, A. Dhafir Syah, Alfian Andri W., Saifudin, dan Birbik Munajil Hayat. Hadir pula Camat Patrang, Hendra K., serta perwakilan Dinas Kesehatan, yaitu Imam Firdaus dan Rama Perkasa.

Kepala Puskesmas Patrang dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Puskesmas Patrang telah melaksanakan sejumlah program, seperti UHC, pengelolaan kepegawaian, pelayanan kesehatan, keuangan, serta pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa Puskesmas telah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk menangani permasalahan yang ada.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Sunarsi Khoris, mengapresiasi kinerja dan pelaporan yang dilakukan Puskesmas Patrang.

“Kami mengapresiasi kegiatan dan pelaporan yang telah dilaksanakan dengan baik oleh Puskesmas. Namun, kami berharap semua kegiatan tersebut tidak hanya bagus di atas kertas, melainkan benar-benar dilaksanakan secara maksimal dan melibatkan kerjasama lintas sektor, termasuk Kecamatan dan Kelurahan,” kata Sunarsi.

Sementara itu Anggota Komisi D, Alfian Andri W., menyoroti pentingnya sosialisasi pengaktifan UHC bagi warga Kabupaten Jember yang berdomisili di luar daerah.

“Puskesmas harus dapat membantu masyarakat dalam mengaktifkan UHC meskipun pasien berada di luar kota. Pengaktifan tetap bisa dilakukan oleh pihak keluarga melalui Puskesmas,” ujar Alfian.

Anggota Komisi D lainnya, A. Dhafir Syah, memberikan apresiasi atas capaian kunjungan stunting yang sudah 100% dengan prevalensi yang rendah sekitar 4,5%. Sementara Anggota Komisi Birbik Munajil Hayat, menyoroti tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR). Terkait hal ini, BOR dari Januari hingga Juni tercapai 100% untuk enam tempat tidur yang tersedia.

Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi titik tolak perbaikan layanan kesehatan yang semakin berkualitas dan berorientasi pada kepuasan serta kesejahteraan masyarakat. (*)

Berita terkait