Kota Padang Jadi Contoh, BULOG Dorong Optimalisasi SPHP di Daerah Lain
Spektroom - Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) di Sumatera Barat (Sumbar) dari Januari hingga September 2025 baru mencapai 30 persen dari total alokasi.
Menyikapi hal ini, Perum BULOG berkomitmen mengoptimalkan penyaluran pada tiga bulan terakhir tahun 2025. Pimpinan Wilayah Perum BULOG Sumbar, Darma Wijaya, dalam rapat perkembangan harga komoditas pangan bergejolak di Bank Indonesia Sumbar, Selasa (30/9/2025), menyampaikan bahwa Kota Padang menjadi daerah dengan penyaluran SPHP terbanyak, yakni lebih dari 50 persen. Sementara itu, penyaluran di 18 kabupaten/kota lainnya masih memerlukan upaya optimalisasi. Darma menjelaskan, strategi yang diterapkan di Kota Padang perlu dicontoh daerah lain untuk meningkatkan penjualan. Beberapa di antaranya adalah memperluas titik penjualan, mengemas beras SPHP dalam bentuk paket, atau menyandingkannya dengan komoditas lain seperti minyak goreng dan gula pasir. Ia juga menyarankan agar pemerintah daerah menyediakan kupon potongan harga bagi masyarakat yang membeli beras SPHP, sebagaimana dilakukan di Kota Padang. Selain itu, dua cabang BULOG di Solok dan Bukittinggi juga diimbau bekerja sama dengan distributor atau produsen untuk menghadirkan komoditas tambahan, seperti minyak goreng dan gula pasir. Lebih lanjut, Darma menuturkan bahwa penyaluran SPHP turut dibantu TNI/Polri dengan pola baru. Penjualan tidak lagi dipusatkan di depan kantor polisi atau persimpangan jalan, melainkan masuk ke permukiman agar lebih dekat dengan masyarakat.
“Sekarang teman-teman TNI/Polri keliling ke permukiman saat tanggal muda, bahkan memperluas titik penjualan hingga ke pesantren,” ujarnya.