Lahar Campur Hujan Deras Pemicu Letusan di Aliran Sungai Semeru

Awan Panas Guguran

Lahar Campur Hujan Deras Pemicu Letusan di Aliran Sungai Semeru
Petugas bersihkan lumpur di jembatan perak (Foto BPBD Lumajang)

Spektroom - Petugas BPBD kabupaten Lumajang Sugiyono mengatakan, pemicu terjadinya letusan sekunder di aliran lahar Gunung Semeru akibat hujan intensitas tinggi di puncak yang bercampur dengan lahar panas, Jum'at (21/11/2025).

“Sejumlah titik di Sungai Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang menjadi aliran lahar Gunung Semeru mengeluarkan asap putih,” ungkapnya.

Kepulan asap mirip Awan Panas Guguran (APG) terpantau membumbung tinggi dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, (Foto BPBD Lumajang

“Asap itu mengepul menandakan terjadinya letusan sekunder aliran lahar yang penuh material vulkanik. Aliran lahar itu mengalir di Sungai Besuk Kobokan usai kawasan Gunung Semeru diguyur hujan selama beberapa waktu. Material vulkanik sisa erupsi Semeru memenuhi sejumlah titik aliran sungai tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pantauan petugas tidak ada letusan di kawah utama Gunung Semeru pada sore pukul 15.40 WIB, Jumat (21/11/2025). Pemicu terjadinya letusan sekunder di aliran lahar Gunung Semeru akibat hujan intensitas tinggi di puncak yang bercampur dengan lahar panas.

Kawasan puncak Semeru dan wilayah sekitarnya diguyur hujan intensitas tinggi sejak pukul 14.30 - 15.40 WIB yang mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin.

Pertemuan endapan lahar panas dengan air hujan tersebut yang kemudian memunculkan kepulan asap besar seperti awan panas guguran (APG) yang terlihat hingga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kepulan asap mirip Awan Panas Guguran (APG) terpantau membumbung tinggi dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025) pukul 15.46 WIB. Awan panas berwarna putih kecoklatan yang cukup tebal membumbung tinggi dan menerjang Jembatan Gladak Perak.

Awan panas juga terlihat bergulir ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Gladak Perak. Akibat letusan sore ini, sejumlah kendaraan truk dan mobil berhenti di jalanan kawasan Sumberwuluh.

Petugas di lapangan menyarankan kendaraan tidak melintasi Jembatan Gladak Perak karena abu dari awan panas masih cukup tebal dikhawatirkan mengganggu pandangan pengemudi.

Berita terkait