Mafindo Gelar Pelatihan AI di Untan, 150 Mahasiswa Ikut Belajar Teknologi Masa Depan

AI memang sangat membantu dalam banyak hal, tapi penggunaannya tetap butuh pengawasan. Kontrol manusia sangat penting agar AI tidak disalahgunakan.

Mafindo Gelar Pelatihan AI di Untan, 150 Mahasiswa Ikut Belajar Teknologi Masa Depan
Mafindo gelar Pelatihan AI Ready ASEAN tatap Muka diikuti oleh 150 peserta Mahasiswa. Foto : Dok Mafindo.

Spektroom  – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Pontianak menggelar pelatihan AI Ready ASEAN secara tatap muka di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (Untan), Minggu (28/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program regional yang digagas ASEAN Foundation bersama Google.org untuk membekali masyarakat ASEAN dengan keterampilan seputar kecerdasan buatan (AI).

Program AI Ready ASEAN sendiri ditargetkan bisa memberdayakan lebih dari 5,5 juta warga di sepuluh negara ASEAN. Di Indonesia, pelatihan ini digelar dengan menggandeng sejumlah mitra implementasi pembelajaran (Learning Implementation Partner/LIP), di antaranya Mafindo, Ruangguru, Kaizen, Coding Bee, dan Bebras.

Di Pontianak, kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta. Mereka berasal dari mahasiswa Untan dan sejumlah kampus lain, termasuk BSI Pontianak.

Sejak awal acara, para peserta tampak antusias menyimak materi yang dibawakan narasumber. Hal ini mencerminkan tingginya minat generasi muda terhadap perkembangan AI yang makin pesat.

Koordinator Wilayah Mafindo Pontianak, Dr. Syf. Ema Rahmaniah, menegaskan bahwa kecerdasan buatan kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“AI memang sangat membantu dalam banyak hal, tapi penggunaannya tetap butuh pengawasan. Kontrol manusia sangat penting agar AI tidak disalahgunakan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Koordinator Prodi Pendidikan IPS, Hadi Wiyono, M.Pd., menilai pelatihan ini sangat relevan untuk mahasiswa. Menurutnya, pengetahuan tentang AI akan menambah wawasan sekaligus membentuk kesadaran kritis agar teknologi ini dimanfaatkan secara bijak.

“AI sebaiknya tidak hanya mendukung produktivitas, tetapi juga harus memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial,” tambahnya.

Indah, salah satu peserta dari BSI Pontianak, mengaku mendapat banyak manfaat dari pelatihan ini.

“Saya jadi lebih paham bagaimana memanfaatkan AI untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Tapi yang terpenting, saya belajar bahwa penggunaan AI harus tetap mengedepankan etika,” ungkapnya.

Materi dalam AI Ready ASEAN terbagi dalam empat kategori utama: Dasar AI, Penggunaan dan Implementasi AI, Etika–Privasi–Keamanan, serta Mengajar tentang AI.

Selain pelatihan tatap muka, peserta juga bisa mengakses materi melalui platform Learning Management System (LMS) di laman institute.mafindo.or.id, sehingga pembelajaran bisa berlanjut secara fleksibel.

Mafindo sendiri dikenal sebagai organisasi nirlaba yang berdiri sejak 2016 dengan fokus memerangi hoaks dan misinformasi. Saat ini, Mafindo memiliki lebih dari 95 ribu anggota daring dan seribu relawan aktif.

Selain melawan hoaks, Mafindo juga gencar menjalankan program literasi digital, salah satunya melalui AI Ready ASEAN yang akan menjangkau 41 wilayah di Indonesia.