Media Konvensional Menghadapi Tantangan Besar Ditengah Derasnya Arus Informasi Media Baru
Spektroom - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat menyoroti tantangan besar yang dihadapi media konvensional, khususnya radio, di tengah derasnya arus informasi media baru. Fenomena ini, ditambah dengan mudahnya akses internet, menuntut penyikapan serius dari regulator dan pengelola media agar penyiaran lokal tetap relevan dan sehat.
Ketua KPID Sumatera Barat, Robert Cenedy, SP, SH, MH, menekankan bahwa literasi media baru, khususnya media sosial, "dapat berdampak buruk jika tidak disikapi dengan baik." Hal ini disampaikan saat Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung melakukan kunjungan ke KPID pada Kamis (14/11/2025).
Dirinya secara gamblang menyatakan bahwa penyiaran radio saat ini menghadapi krisis relevansi di kalangan anak muda. Ia menilai program yang disajikan tidak lagi menarik bagi generasi penerus.
Kondisi ini menuntut adanya perubahan strategi penyiaran yang fundamental agar dapat menarik segmen pendengar muda. Untuk mengatasi hal tersebut, KPID mendorong radio lokal untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas programnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) berupaya keras untuk mempertahankan eksistensi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) mereka sebagai media konvensional.
Menyambut tantangan tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sijunjung bergerak aktif untuk memperkuat media konvensional milik daerah tersebut. Kepala Dinas Kominfo Sijunjung, Drg. Ezwandra, Msc, mengatakan pihaknya fokus pada peningkatan kualitas siaran dan daya tarik program.
Upaya konkrit yang dilakukan adalah dengan menghadirkan program-program yang dekat dengan generasi muda, serta meningkatkan kualitas frekuensi. Hal ini juga sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk memastikan radio publik tetap menjadi sarana informasi dan edukasi yang relevan. (RRE/Rel)