Menanam Kepedulian Sejak Sekolah: DLH Apresiasi 19 Sekolah Ikut Program Adiwiyata 2025

“Kalau sudah jadi budaya, sekolah bukan hanya tampak bersih, tapi juga jadi tempat belajar yang menumbuhkan karakter peduli lingkungan,”

Menanam Kepedulian Sejak Sekolah: DLH Apresiasi 19 Sekolah Ikut Program Adiwiyata 2025
Kepala Bidang Bina Lingkungan Hidup DLH Kota Palangka Raya, Roma Limbrawan, menjelaskan penilaian tidak hanya menyoroti kebersihan fisik sekolah. (dok MCPRaya)

Spektroom - Kesadaran untuk menjaga bumi tidak lahir dari seruan, melainkan dari kebiasaan. Gagasan inilah yang menjadi dasar lahirnya Program Adiwiyata sebuah ide yang dicetuskan pertama kali oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada tahun 2006, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak di bangku sekolah. Kini, semangat itu terus digelorakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya dengan melibatkan 19 sekolah dari jenjang SD hingga SMA dalam penilaian Adiwiyata 2025.

Program Adiwiyata merupakan inisiatif nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup yang lahir dari pemikiran bahwa pendidikan adalah jalan paling efektif menanamkan kepedulian terhadap bumi. “Adiwiyata” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tempat yang baik untuk memperoleh ilmu dan norma yang membentuk manusia berkarakter luhur. Program ini mulai digerakkan secara nasional sejak 2006, lalu diadopsi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk Kota Palangka Raya.

Melalui program ini, sekolah diharapkan tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga laboratorium hidup bagi pembentukan perilaku berwawasan lingkungan. Tahun ini, sebanyak 19 sekolah di Palangka Raya mengikuti lomba Bersih, Sehat, dan Lestari (Bersri) sebagai bagian dari proses penilaian Adiwiyata yang berlangsung 27–30 Oktober 2025. Hasilnya akan diumumkan pada 1 Desember mendatang.

Kepala Bidang Bina Lingkungan Hidup DLH Kota Palangka Raya, Roma Limbrawan, menjelaskan penilaian tidak hanya menyoroti kebersihan fisik sekolah, tapi juga aspek inovasi dan partisipasi seluruh warga sekolah.

“Kegiatan peduli lingkungan ini diharapkan tidak hanya saat lomba, tetapi terus digalakkan setiap hari agar tercipta kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi seluruh warga sekolah,” ujar Roma, Jumat (7/11/2025).

Roma menambahkan, kebiasaan itu harus melekat pada seluruh unsur sekolah, dari siswa hingga guru dan tenaga kependidikan.

“Kalau sudah jadi budaya, sekolah bukan hanya tampak bersih, tapi juga jadi tempat belajar yang menumbuhkan karakter peduli lingkungan,” katanya.

Refleksi dari Adiwiyata adalah investasi karakter jangka panjang. Ia menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga berempati terhadap alam. Palangka Raya melalui DLH berkomitmen melanjutkan semangat itu, agar dari ruang-ruang kelas tumbuh warga muda yang mencintai bumi bukan karena aturan, tapi karena kesadaran.

(Polin/Gusti/ndk)

Berita terkait