Mendagri Tito Karnavian dan Kepala BMKG Tinjau Lokasi Longsor di Majenang, Cilacap
Spektroom — Memasuki hari ketujuh, upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali dilanjutkan. Pagi ini, setelah apel kesiapan, Tim SAR gabungan bergerak menuju sektor-sektor pencarian yang telah ditentukan.
Hingga Selasa (18/11/2025), Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua jenazah tambahan. Dengan temuan itu, total korban yang ditemukan menjadi 18 orang dari 23 korban yang diperkirakan tertimbun material longsor. Masih ada lima orang yang belum ditemukan.
Pada Rabu (19/11/2025), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Kepala BMKG dan sejumlah pejabat terkait meninjau langsung lokasi bencana. Mereka menerima paparan mengenai perkembangan penanganan bencana serta memimpin apel kesiapsiagaan personel di lapangan.
Mendagri menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh unsur SAR, relawan, dan instansi terkait.

“Presiden menaruh perhatian yang tinggi dengan mengutus para menteri untuk turun langsung memantau dan menangani bencana ini baik di Cilacap maupun Banjarnegara, hingga tuntas, termasuk penanganan pascabencana,” ujar Tito Karnavian.
Ia menegaskan bahwa seluruh kementerian dan lembaga diminta Presiden untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah terdampak. Pemerintah daerah juga diminta melakukan inventarisasi wilayah rawan bencana sebagai langkah mitigasi.
“Berdasarkan informasi BMKG, curah hujan masih cukup tinggi. Karena itu, daerah-daerah rawan bencana harus meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pengurangan risiko, baik terkait banjir, longsor, maupun potensi bencana alam lainnya,” tambah Tito.

Menurut Mendagri Tito Karnavian penanganan bencana tanah longsor di Majenang cukup baik sistimatis, terorganisir, kekuatan cukup, dan logistik cukup. Dikatakan bahwa masa pencarian lima korban yang masih hilang diperpanjang selama tiga hari.
Sementara itu, Gatot Arief Widodo dari Puskodalops Basarnas Cilacap menjelaskan bahwa area pencarian kini dipersempit menjadi tiga worksite utama: A1, B1, dan B2. Penyempitan ini dilakukan agar penyisiran lebih efektif dan terarah.
Berbagai peralatan pendukung masih terus dimaksimalkan. Selain korban jiwa, Gatot menyebut longsor di Majenang juga menyebabkan 16 rumah roboh atau hilang, 25 rumah terancam, serta 1 hektar lahan pertanian terdampak.
Sebanyak 46 jiwa terdampak langsung dari bencana ini, sementara 383 warga mengungsi di Balai Desa Cibeunying, MTs SS Cibeunying, Masjid Baeturrohman Wanasari, serta di rumah kerabat.
Penulis: Biantoro