Mendobrak Batas: NPCI Jawa Timur Cetak Bibit Atlet Disabilitas Berprestasi, Rayakan Semangat Hari Jadi ke 80 Provinsi Jawa Timur

Mendobrak Batas: NPCI Jawa Timur Cetak Bibit Atlet Disabilitas Berprestasi, Rayakan Semangat Hari Jadi ke 80 Provinsi Jawa Timur
Sambutan Ketua NPCI Jatim Imam Kuncoro dalam rangka Hari Jadi Jatim ke 80 NPCI Jatim berkolaborasi dengan NPCI Indonesia dan Unesa. Foto/ NPCI Jatim

Spektroom — Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan NPC Indonesia dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan kegiatan “Mendobrak Batas: Program Pencarian Bibit Atlet Disabilitas Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.”

Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Jadi ke -80 Provinsi Jawa Timur, berlangsung selama Tiga hari, 10 –12 Oktober 2025, di Kota Surabaya, dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan Pembinaan Olahraga Disabilitas berbasis Sport Science dan nilai kemanusiaan.

Mengusung semangat “Mendobrak Batas, Mewujudkan Prestasi Tanpa Batas,” kegiatan ini diikuti oleh 343 peserta dari 35 Kabupaten / Kota se-Jawa Timur, terdiri atas 262 Atlet dengan hambatan Fisik, 59 Atlet dengan hambatan penglihatan, dan 22 Atlet dengan hambatan intelektual.

Jumlah tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai Provinsi dengan peserta terbanyak di Indonesia, setelah Program Mendobrak Batas juga digelar di sejumlah Provinsi lain.

Pembukaan kegiatan dilaksanakan di Atrium Marvell City Mall Surabaya pada Jumat ( 10 / 10 / 2025 ), dihadiri masyarakat umum sebagai bentuk sosialisasi Olahraga Disabilitas di ruang publik.

Sementara itu, seluruh rangkaian tes dan asesmen dilakukan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan dukungan tenaga ahli bidang Sport Science, Fisioterapi, dan Keolahragaan.

Ketua NPCI Provinsi Jawa Timur, Imam Kuncoro, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seleksi, melainkan gerakan bersama untuk memperkuat Pembinaan Olahraga Disabilitas dari akar rumput.

"Melalui Mendobrak Batas, kami ingin menghadirkan ruang nyata bagi seluruh Daerah di Jawa Timur untuk turut serta membina atlet disabilitas secara ilmiah dan berkelanjutan. Ini bukan hanya kegiatan NPCI Jawa Timur, tetapi gerakan kolaboratif seluruh Kabupaten / Kota," ujarnya.

Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, memberikan apresiasi atas capaian tersebut.

"Jawa Timur mencatatkan jumlah peserta terbanyak di Indonesia setelah beberapa Provinsi lain juga melaksanakan program serupa. Ini menunjukkan kesadaran dan semangat pembinaan Olahraga Disabilitas di Jawa Timur sangat tinggi. NPC Indonesia mengapresiasi soliditas dan komitmen luar biasa dari NPCI Jawa Timur," ucapnya.

Sementara itu , Roy Agustinus Soselisa, M.Pd, selaku Pengarah Kegiatan Mendobrak Batas, menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini bukan hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi dari nilai kemanusiaan yang diusung.

“Kegiatan ini bukan sekadar tes fisik atau seleksi atlet. Ini adalah gerakan sosial yang mengangkat harkat dan martabat manusia — bahwa setiap individu, dengan segala keterbatasannya, memiliki potensi luar biasa untuk berprestasi. Dari Jawa Timur, kami ingin menegaskan bahwa prestasi sejati lahir dari keberanian untuk terus melampaui batas,” ujar Roy.

Kegiatan Mendobrak Batas menghasilkan database awal Atlet potensial Jawa Timur yang akan menjadi dasar pembinaan jangka panjang oleh NPCI Jawa Timur, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Akademisi, dan Lembaga Olahraga Nasional.

Program “Mendobrak Batas” merupakan inisiatif NPC Indonesia yang kini diimplementasikan di berbagai Provinsi di Indonesia. Jawa Timur menjadi Provinsi dengan pelaksanaan terbesar dan paling komprehensif, menjadikannya contoh Nasional dalam Pembinaan Olahraga Disabilitas Modern dan Berkeadilan Sosial. ( Agus Suyono)

Berita terkait

Wartawan Radio di Kalbar Dinilai Tangguh, Tantangan Kuasai Media Digital dan Analisis Isu Lokal

Wartawan Radio di Kalbar Dinilai Tangguh, Tantangan Kuasai Media Digital dan Analisis Isu Lokal

Spektroom – Semangat dan karakter lapangan wartawan radio di wilayah Kalimantan Barat mendapat apresiasi dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan RRI Korwilnus IX. Penilaian tersebut dikemukakan oleh Soleman Yusuf salah seorang Penguji Kopetensi UKWR Korwilnus IX Kalimantan Barat, Senin (27/20/2025) pagi. Meski bekerja dalam berbagai keterbatasan, para jurnalis radio di

Apolonius welly, Rafles