Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Simposium Warisan Dunia di Sawahlunto Momentum Membangun Jaringan, Tukar Pikiran dan Berbagi Pengalaman

Spektroom - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mendukung penuh pelaksanaan Simposium Internasional Para Pengelola Situs Warisan Dunia atau "We Are Site Managers (WARM) yang kedua di Kota Sawahlunto.
Hal itu disampaikan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat pembukaan kegiatan tersebut di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Minggu (24/8/2025).
Fadli Zon menyampaikan kegiatan simposium internasional yang dihadiri 100 peserta dari 15 negara itu dapat menjadi momentum untuk membangun jaringan, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman dalam pengelolaan situs budaya. Apalagi, Kota Sawahlunto telah melalui perjalanan panjang untuk menjadi Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).
“Sebagai Kota tambang batu bara tertua di Asia Tenggara, Kota Sawahlunto tidak hanya sarat dengan sejarah masa lalu, tetapi telah mengalami pembaruan melalui akulturasi budaya serta penerapan inovasi teknologi. Transformasi ini menjadikan Sawahlunto sebuah kota dengan identitas unik, kaya sejarah, sekaligus bernilai peradaban tinggi,” kata Fadli Zon.

Sementara itu, Walikota Sawahlunto, Riyanda Putra mengapresiasi dipilihnya Kota Sawahlunto sebagai tuan rumah simposium dalam pertemuan internasional para pengelola situs warisan dunia. Sawahlunto sebagai kota kecil di jantung Sumatera menyimpan kekayaan alam dan budaya luar biasa, sehingga diakui UNESCO sebagai warisan dunia sejak 2019 yang merepresentasikan revolusi industri.
“Sejarah Kota Sawahlunto bukan sekadar tentang pertambangan, tetapi juga kisah kemanusiaan, kemajuan teknologi, hingga pertukaran budaya. Para buruh pekerja paksa yang dikenal sebagai orang rantai telah meninggalkan warisan solidaritas yang masih dirasakan hingga kini. Sementara itu, kerajinan tradisional dan kuliner khas yang berakar sejak era pekerja tambang pertama kali hadir, kini telah menjadi identitas warga Sawahlunto,” ujarnya.
Riyanda berharap kerjasama dengan Kementerian Kebudayaan dapat terus diperkuat dalam upaya melestarikan serta mewariskan kekayaan budaya kepada generasi mendatang. Untuk itu, kepada para peserta yang hadir dalam kegiatan simposium diharapkan tidak hanya terlibat dalam diskusi yang bermakna, namun dapat juga merasakan langsung kehidupan budaya Kota Sawahlunto. (RRE/Widi)