Meski Langka Peracik Langsung " Jamu Gendongan" Tetap Bertahan

Spektroom - Meski peracik atau pembuat jamu tradisional yang sering disebut " Mbok Jamu " sudah mulai langka atau jarang ditemui tetapi ternyata penggemar masih cukup banyak.
Dari pantuan spektroom ke beberapa pasar tradisional di Kota Solo mbok jamu yang menjual dengan memeras racikan berbagai empon empon atau diseduh secara langsung hanya satu atau dua orang yang masih bertahan.
Termasuk yang berjualan di Pasar Jongke hanya satu mbok jamu bernama Ny.sri yang usia 63 tahun, masih telatan setiap hari meracik berbagai empon empon seperti jahe, kunir, temu lawak, daun pepaya yang dipipis dari rumahnya kemudian di sedu atau racik di tempat berjualan di .
Ditemui Spektroom ( minggu,21/09/2025 ) Ny. Sri yang menekuni profesinya sebagai mbok jamu selama 42 tahun ini mengaku akan berjualan selama hidupnya karena selain mendapat penghasilan juga merasa memperoleh kesempatan membuat pembeli sehat.
" anu buk mau jualan selama hidup, yaaa nyatane bisa ngopeni anak anak dan niku pembeli jadi sehat banyak sudah puluhan tahun langganan tho" ujar Ny Sri.
Disinggung mampu bertahan dan tetap berjualan dengan memeras empon empon tanpa mau beralih dengan yang siap saji dikemas dalam botolan Ny Sri mengaku dari sisi rasa jamu yang diperas atau disedu langsung dengan batok atau tempurung kelapa itu lebih sedap, kental sehingga khasiatnya akan terasa.
" pelanggan senang gini jare rasane marem, kentel, sedep "Jelas Ny Sri.
Rasa sedap, kentel itu juga diakui salah seorang pembeli Rachma yang sudah hampir 3 tahun rajin minum jamu kunir asem yang langsung diperas atau disedu ditempat penjual.
Menurut nya mbok jamu akan tetap mendapat tempat di masyarakat meski yang berjualan jamu botolan dengan gerobak dorong keliling kampung semakin banyak tetapi jamu gendongan tetap mampu bersaing dari sisi kwalitas
" Saya pelanggan buk sudah 3 tahun, kalau dibanding dengan yang didorong enak yang diperas di jamu gendongan, lebih sedep dan kentel" Ungkap Rachma .
Dengan tetap bertahan berjualan secara tradisional tersebut pengakuan pelanggan juga sudah dirasakan Ny Sri dimana seringkali mendapat booking dalam beberepa perhelatan seperti peresmian perusahaan juga pelantikan pejabat termasuk walikota Solo periode FX Hadi Rudyatmo.
Sedang modal dalam berjualan setiap harinya sebesar Rp 500.000,- yang mampu meracik ratusan gelas kecil jamu, dengan harga rata rata Rp 5.000,- berbagai racikan mulai dari jamu masuk angin, penggel linu hingga temu lawak penambah nafsu makan serta minuman penawarnya seperti beras kencur dan kunir asem manis. ( murni)