Normalisasi Sungai Juma’in Situbondo Butuh Kepedulian Semua Pihak

Normalisasi Sungai Juma’in Situbondo Butuh Kepedulian Semua Pihak
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo meninjau kerja bakti masyarakat di sungai Juma'in. (foto : diskominfo Situbondo)

Spektroom – Kondisi Sungai Juma’in di Kecamatan Besuki Situbondo cukup memprihatinkan, karena kini semakin dangkal dan penuh dengan timbunan tanah. Untuk itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengajak masyarakat bersama pemerintah daerah hingga pusat untuk lebih peduli terhadap kondisi Sungai tersebut.

Dalam kegiatan kerja bakti bersama masyarakat dan Forkopimcam Besuki di Sungai Juma’in, Sabtu (20/9/2025), Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu menegaskan pentingnya kepedulian dari Balai Besar Pengairan Pemprov Jawa Timur di Bondowoso.

“Sudah puluhan tahun Sungai Juma’in tidak tersentuh dengan normalisasi dari Balai Besar Pengairan Pemprov Jawa Timur. Padahal, setiap tahun rumah warga kebanjiran akibat luapan sungai Juma’in ini,” jelas Mas Rio.

Ia menambahkan, upaya kerja bakti masyarakat tidak akan mampu menuntaskan persoalan karena hanya dilakukan secara manual. “Saya berharap Balai Besar Pengairan Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat agar punya kepekaan terhadap masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, tumpukan sampah dan tanah sepanjang 1,5 kilometer sudah sangat tinggi dan tidak mungkin diatasi hanya dengan swadaya masyarakat. “Kita sudah dua minggu menggerakkan masyarakat untuk kerja bakti, tapi kita tidak mampu untuk membersihkan tumpukan tanah dan sampah tersebut,” katanya.

Mas Rio juga menekankan bahwa gerakan kebersihan sungai dan pantai sejalan dengan program Astacita Presiden Prabowo Subianto. “Kawasan pesisir ini sangat ditopang oleh aliran sungai. Jika aliran sungainya jelek, maka dampaknya akan ke permukiman penduduk pesisir. Karena wewenangnya ada di Balai Besar Pengairan Pemprov Jawa Timur, maka saya minta kepedulian atau kepekaan Pemprov Jatim untuk melakukan normalisasi sungai agar rumah penduduk tidak kebanjiran setiap tahunnya,” tegasnya.

Senada dengan Bupati, Kepala Desa Besuki, Husama Bahres, menuturkan bahwa Sungai Juma’in selama puluhan tahun belum mendapat perhatian. “Di era kepemimpinan Bupati Situbondo Mas Rio, Sungai Juma’in baru mendapat perhatian. Mas Bupati Rio mengerahkan masyarakat untuk kerja bakti membersihkan sampah dan tumpukan tanah,” jelas Husama.

Ia menegaskan bahwa hampir setiap tahun rumah warga terdampak banjir akibat dangkalnya sungai. “Harapan saya terhadap Balai Besar Pengairan Jawa Timur di Bondowoso untuk turun lapangan melihat fakta yang ada dan segera dinormalisasi. Biar masyarakat saya itu tenang. Masa setiap tahun harus menghadapi banjir,” pungkasnya.

(Sumber : Diskominfo Situbondo)

Berita terkait

Wamendagri: Asta Cita dan Program Strategis Nasional Berjalan Nyata Hingga ke Tingkat Desa

Wamendagri: Asta Cita dan Program Strategis Nasional Berjalan Nyata Hingga ke Tingkat Desa

Spektroom - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki peran penting. Tidak hanya sebagai simbol koordinasi, namun mesin penggerak stabilitas daerah dan keberhasilan program nasional. Keberadaannya tidak hanya tinggal diam dalam menyikapi dinamika sosial politik dan percepatan kebijakan strategis nasional di daerah.

Budi Sucahyono, Rafles
Pemkab Jember Gelar Sosialisasi Bahas Peran PPTK Pasca Terbitnya Perpres 46 Tahun 2025

Pemkab Jember Gelar Sosialisasi Bahas Peran PPTK Pasca Terbitnya Perpres 46 Tahun 2025

Spektroom - Dalam upaya meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah daerah terkait aturan terbaru pengadaan barang dan jasa, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Jember menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema “Dialog Bernada: Jember Pengadaan” dengan subtema “Peran dan Tugas PPTK dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pasca Terbitnya Perpres Nomor 46

Budi Sucahyono, Rafles