OJK Beri Kuliah Umum di Universitas Jember, Tekankan Pentingnya Istrumen Pasar Modal
Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap instrumen pasar modal. Padahal, pasar modal berperan penting dalam pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
Spektroom - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Universitas Jember (UNEJ) dalam kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu 2025 yang digelar di Lantai 5 Gedung Soedjarwo Universitas Jember (14/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh sedikitnya 500 mahasiswa lintas fakultas, serta menghadirkan berbagai narasumber dari OJK dan industri pasar modal.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng., menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai bagian dari Astacita Presiden dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, kampus adalah ruang terbaik untuk menanamkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan dan investasi sejak dini.
“UNEJ sebagai perguruan tinggi negeri di kawasan Tapalkuda memiliki tanggung jawab untuk ikut mencerdaskan anak bangsa melalui literasi keuangan. Pasar modal bukan hanya ruang investasi, tetapi juga wahana pembelajaran ekonomi yang nyata bagi mahasiswa,” ujarnya.
Kuliah umum utama disampaikan oleh Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK. Ia mengungkapkan, tingkat literasi pasar modal di Indonesia tahun 2025 masih berada pada angka 17,78%, sementara tingkat inklusi hanya 1,34%, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
“Angka ini menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap instrumen pasar modal. Padahal, pasar modal berperan penting dalam pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Ia juga menyoroti peningkatan jumlah investor pasar modal di Indonesia yang mencapai pertumbuhan 24,06% dengan penambahan 2,7 juta investor baru pada tahun 2025, melampaui target tahunan. Data KSEI mencatat bahwa 113 ribu Single Investor Identification (SID) berasal dari Kabupaten Jember, menjadikan Jawa Timur salah satu wilayah dengan pertumbuhan investor tertinggi.
Dalam kesempatan itu juga, ia mengingatkan mahasiswa untuk berhati-hati terhadap investasi ilegal dan memahami prinsip “LEGAL dan LOGIS” sebelum memilih produk keuangan. Ia menegaskan pentingnya memastikan setiap produk memiliki izin dari otoritas berwenang serta memahami risiko dan manfaat yang ditawarkan.

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu 2025 ini menjadi wujud nyata sinergi antara OJK dan perguruan tinggi dalam membangun generasi muda yang melek finansial, berintegritas, dan siap berkontribusi dalam penguatan ekonomi nasional.
“Literasi yang kuat akan menjadi pondasi agar mahasiswa tidak hanya memahami peluang investasi, tetapi juga mampu mengambil peran nyata dalam memperkuat perekonomian bangsa,” tutupnya.
Selain kuliah umum, kegiatan ini juga menghadirkan lima narasumber yang memberikan materi mendalam mengenai ekosistem pasar modal nasional, diantaranya Cecep Setiawan, Kepala Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Abdul Hadie, Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko Korporasi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Haryati Handayani, Kepala Divisi Penyelesaian Transaksi dan Administrasi Layanan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Fajar Wahyu Prianto, S.E., M.E., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.(Yul)