Panen Kedelai Ketahanan Pangan TNI-AL Tahun 2025 di Lampung Utara, Mampu Dongkrak Pendapatan Petani

Panen Kedelai Ketahanan Pangan TNI-AL Tahun 2025 di Lampung Utara, Mampu Dongkrak Pendapatan Petani
Foto Capture YouTube Dispenal TNI AL

Spektroom - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djauzal menghadiri Panen Kedelai Ketahanan Pangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) Tahun 2025, berlangsung di Lahan Pertanian Pemukiman TNI AL di Desa Madukuro Kec. Kotabumi Kab. Lampung Utara, Rabu (29/10/2025).

Dalam laporannya Gubernur Mirza mengatakan Dukungan Pemerintah Provinsi Lampung kepada program Presiden sangat kuat, khususnya untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk mendukung dan mendistribusikan makanan bergizi sesuai standar dalam MBG.

audio-thumbnail
Voice Gubernur Kedelai
0:00
/130.781625

"Capaian dapur SPPG, kami hingga hari ini sudah 77 % dan Lampung menempati urutan pertama di Indonesia, untuk provinsi terbanyak memiliki SPPG, saya targetkan dalam 2 bulan, kami sudah bisa 100%" ujar Gubernur Mirza.

Dengan begitu, lanjut Gubernur maka ada 2,4 juta anak sekolah yang bisa diberikan makan bergizi oleh pemerintah provinsi Lampung setiap hari. Gubernur Lampung Mirza juga mengapresiasi kepada TNI Angkatan Laut yang telah berhasil mengembangkan kedelai dengan hasil yang luar biasa. Keberhasilan itu membuka peluang besar bagi petani Lampung untuk meningkatkan kesejahteraannya.

"Kita sama-sama tahu, harga kedelai itu, Rp 9.000 per kilogram, kalau saya mendengar laporan, hampir 3 juta/per ton berarti pendapatan petani ada 27 juta rupiah per hektar. Ini sama saja dapat kira-kira Rp 3 juta per bulan, Ini sangat luar biasa" ujarnya lagi.

Menurut Mirza, Lampung adalah paling cocok untuk kedelai, karena selain kedelai dibutuhkan untuk mengurangi impor, Lampung juga butuh bungkil kedelainya untuk pakan ternak ayam yang murah.

"Pakan ternak ayam ini kalau murah, maka ayamnya juga akan murah, proteinnya akan murah. Dan ini sesuai dengan keinginan Bapak Presiden. Sekali lagi, melalui kolaborasi TNI Angkatan Laut dan karya unggul anak bangsa, penggunaan benih unggul galur Migo AL 189 ternyata terbukti cocok" rinci Gubernur mengakhiri laporannya.

Sementara sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin selaku Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN)menyampaikan, TNI AL menargetkan swasembada kedelai dalam tiga tahun ke depan. Programnya mencakup penyediaan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, dan pendampingan petani di sekitar wilayah binaan TNI AL.

"Kedelai jenis ini dikembangkan di enam sektor lahan dan dikenal tahan cuaca panas serta cepat panen , hanya 90 hari setelah tanam." terang dia.

Untuk diketahui benih unggul galur Migo AL 189 yang ditanam di lahan seluas 30 hektare di Pemukiman TNI AL (Kimal) Lampung Utara tersebut adalah kedelai varietas Garuda Merah Putih yang ditanam sejak tiga bulan lalu dan dalam 3 bulan bisa dipanen.

Ditempat yang sama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden khususnya poin kedua dan keenam yang menyatakan, memantapkan sistem pertahanan dan keamanan nasional serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan energi, air serta membangunnya dimulai dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

"Keterlibatan TNI Angkatan Laut dalam kegiatan ini merupakan komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. TNI Angkatan Laut melalui program pemberdayaan wilayah pertahanan berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam berbagai program termasuk kegiatan panen ketahanan pangan TNI Angkatan Laut tahun 2025" tandas Kasal Muhammad Ali.

Panen Kedelai Ketahanan Pangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) Tahun 2025, merupakan pilot project kedelai unggul yang diinisiasi TNI Angkatan Laut pada lahan seluas 30 hektar dengan massa tanam 104 hari dan perkiraan hasil panen 3 sampai dengan 4 ton per hektare.(@Ng).

Berita terkait