Pedagang Gigit Jari, Daya Beli Lesu, Demo di Jakarta kian Memanas

Pedagang  Gigit Jari, Daya Beli Lesu, Demo di Jakarta kian Memanas
Pedagang makanan di Jakarta menanti pembeli ditengah daya bel lesui dan marak aksi unjuk rasa ( Foto Spektroom)

Spektroom - Lesunya daya beli masih dirasakan sejumlah pedagang di Jakarta akibatnya omzet berkurang dibanding tiga bulan sebelumnya. Kondisi ini dipicu lagi dengan aksi unjuk rasa yang berujung penutupan ruas jalan membuat warga enggan keluar kantor saat jam makan siang.

Pedagang Gado - gsdo dan Karedok mengaku berkurang yang makan di warung nya saat siang hari jam istirahat kantor

" Ya kurang dibanding sebelumnya bisa 300 ribu. Sekarang untuk dapat 150 aja susah" ujar Ibu Rina, di Jakarta Timur Jumat (29/8/2025).

Ia juga menceritakan saat dirinya ke pasar tradisional belanja sayuran dan bumbu untuk dagangannya, pedagang di pasar tradisional juga merasakan omzet berkurang akibat kondisi sekarang ini.

Rahmat, pedagang gorengan di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat hanya berharap agar unjuk rasa berakhir sehingga tidak menghambat akses warga

Unjuk rasa hari ini masih berlangsung imbas massa dan aparat terlibat bentrok berujung tewasnya pengemudi ojol tertabrak kendaraan taktis (Rantis) di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam

Sejumlah massa pagi tadi masih bertahan di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tertabrak kendaraan Brimob.

Beberapa ruas jalan Jakarta ditutup sementara Jumat (29/8/2025) diantaranya dari Bundaran Patung Tugu Tani,i depan Hotel Aryaduta. serta Jalan Arief Rachman Hakim menuju Markas Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa sempat ricuh di Jalan Otista Raya antara massa dengan polisi. Namun,Polisi memukul mundur massa hingga Jalan Otista III. Jalan Otista Raya arah Cawang, Jakarta Timur yang sempat ditutup pagi tadi kini dibuka kembali dan bisa dilewati kendaraan.