Pemkab Bengkalis Gelar Konsultasi Publik Perumusan RPPLH 2025-2055

Pemkab Bengkalis Gelar Konsultasi Publik Perumusan RPPLH 2025-2055
Konsultasi Publik Perumusan RPPLH Kabupaten Bengkali 2025-2055. (Foto: Diskominfotik Bengkalis)

Spektroom - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis Gelar Konsultasi Publik Perumusan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kabupaten Bengkalis 2025 - 2055, di ruang rapat Kantor Bappeda Bengkalis, Selasa (16/12/2026).

Bupati Bengkalis Kasmarni yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Andris Wasono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para narasumber, tim ahli, serta seluruh pihak terkait atas kehadiran dan partisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, sehingga konsultasi publik dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Andris Wasono menegaskan bahwa RPPLH memiliki peran yang sangat penting sebagai wadah penjaringan aspirasi dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, sekaligus menjadi pedoman dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bengkalis ke depannya.

Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik itu berharap, seluruh pihak dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam mendukung implementasi RPPLH, sehingga pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bengkalis dapat berjalan selaras dengan visi dan misi Bupati Bengkalis Kasmarni dan Wakil Bupati H. Bagus Santoso, yakni Bermarwah, Maju dan Sejahtera serta Unggul di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis, Agus Susanto yang diwakili Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian proses penyusunan RPPLH, yang sebelumnya telah diawali dengan Forum Group Discussion (FGD) Identifikasi Potensi dan Permasalahan RPPLH pada 2 Desember 2025, serta FGD Skenario Penyusunan Perlindungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber serta diskusi bersama guna menghimpun berbagai masukan dan rekomendasi untuk penyempurnaan dokumen RPPLH Kabupaten Bengkalis.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tenaga Ahli Universitas Riau, Darmadi dan Tim, Koordinator Pokja RPPLH Direktorat Penyelenggaraan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (PSDAB) Kementerian Lingkungan Hidup Haviz Kurniawan (Narasumber) serta Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Madya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Melque Hasudungan (Narasumber), Pejabat Pimpinan Pratama, Koordinator, Pengawas, dan Fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Berita terkait

Kebut Huntara, Pemerintah Daerah Terdampak Bencana Ajukan Kebutuhan dan Siapkan Lahan

Kebut Huntara, Pemerintah Daerah Terdampak Bencana Ajukan Kebutuhan dan Siapkan Lahan

Spektroom - Pemerintah bergerak cepat menindaklanjuti arahan Presiden dalam menyediakan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana. Sejumlah Kabupaten/Kota diantaranya, Aceh, Kabupaten Aceh Tengah dan Pidie telah mengajukan perencanaan, disusul Kabupaten Gayo Lues yang mengusulkan lahan seluas lima hektare di 13 titik. “Kami akan memastikan status lahan clean and

Diah Utami, Rafles
Penanganan Darurat Masif Pada 13 Kabupaten Kota di 3 Provinsi Terdampak Bencana Sumatera

Penanganan Darurat Masif Pada 13 Kabupaten Kota di 3 Provinsi Terdampak Bencana Sumatera

Spektroom - Pemerintah perkuat kehadirannya di tengah masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Melalui kerja terpadu lintas kementerian dan lembaga, upaya pencarian korban, distribusi logistik, pembukaan akses jalan, dan pemulihan layanan dasar dilakukan secara berkelanjutan, agar aktivitas masyarakat segera pulih dan risiko dampak

Diah Utami, Rafles
Lawan Trauma, Pemerintah Kirimkan Mobil Dukungan Psikososial Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Pidie Jaya

Lawan Trauma, Pemerintah Kirimkan Mobil Dukungan Psikososial Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Pidie Jaya

Spektroom - Banjir yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, tidak hanya merendam rumah, jalan, dan fasilitas umum, tetapi juga menyisakan beban psikologis mendalam bagi keluarga terdampak, terutama anak-anak. Di tengah keterbatasan di pengungsian, kehadiran negara menjadi penopang harapan sekaligus penguat mental bagi para penyintas yang berjuang menata kembali kehidupan

Diah Utami, Rafles