Pemkab Lumajang Salurkan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Kepada Ribuan Buruh Tani

Pemkab Lumajang Salurkan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Kepada Ribuan Buruh Tani
Bupati Lumajang Indah Amperawati (​Foto Kominfo Lumajang)

Spektroom - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) Tahun 2025 kepada ribuan buruh tani tembakau dan buruh pabrik.

Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan, Pemkab Lumajang komitmen dalam memperkuat kesejahteraan kelompok rentan di sektor pertanian tembakau melalui penyaluran BLT DBHCHT. Rabu (03/12/2025).

Sebanyak 2.959 buruh tani tembakau mulai menerima bantuan, yang penyalurannya dijadwalkan berlangsung hingga 5 Desember 2025. Secara keseluruhan bantuan tahun 2025 diberikan kepada 6.465 buruh tani tembakau, 151 buruh pabrik rokok, serta 317 masyarakat kategori miskin, yang terdampak kondisi ekonomi sektor hasil tembakau.

“BLT DBHCHT memiliki makna strategis yang jauh melampaui sekadar program tahunan dan menekankan bahwa kebijakan itu merupakan wujud tanggung jawab negara terhadap masyarakat yang selama ini menggantungkan penghidupan pada sektor tembakau, sektor yang rentan fluktuasi pasar, cuaca, hingga tantangan produktivitas,” ungkap Bupati Indah.

"Bantuan itu bukan hanya program rutin. Itu adalah wujud negara hadir untuk masyarakat. Dana cukai yang kami terima kembali ke masyarakat untuk membantu kebutuhan pokok, pendidikan anak-anak, sampai menopang perekonomian keluarga," jelasnya.

Pemkab Lumajang menyalurkan bantuan sebesar Rp1,2 juta untuk setiap penerima, hasil akumulasi Rp300.000 per bulan selama empat bulan yang disalurkan sekaligus melalui kerja sama dengan Bank Jatim. Skema itu dinilai lebih efektif untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk mengelola bantuan secara produktif.

Bupati Indah Amperawati memberikan pesan penguatan kepada para penerima manfaat agar memanfaatkan bantuan secara bijak dan penggunaan BLT yang tepat dapat menjadi katalis untuk membangun kemandirian ekonomi keluarga, terutama pada masa ketidakpastian ekonomi.

"Saya berharap bantuan itu digunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pokok keluarga, pendidikan anak-anak, atau modal usaha kecil. Bantuan itu adalah alat untuk menguatkan ekonomi keluarga, bukan tujuan akhir," harapnya.

“Tantangan sosial-ekonomi ke depan akan semakin kompleks, sehingga bantuan itu harus dilihat sebagai pijakan awal untuk memperkuat daya tahan ekonomi rumah tangga buruh tani tembakau dan masyarakat berpenghasilan rendah,” tegasnya.

"Mari jadikan bantuan ini sebagai batu pijakan untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Dengan dukungan pemerintah daerah, kita wujudkan Lumajang yang amanah, manusiawi, dan berkeadilan," pungkasnya. (Budi S)

Berita terkait

PMI Jember Kerjasama Dengan Japanese Red Cross Society (JRCS) Edukasi Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana

PMI Jember Kerjasama Dengan Japanese Red Cross Society (JRCS) Edukasi Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana

Spektroom - Koordinator Lapangan program PMI Jember–JRCS, Weni Catur Fitriani, menjelaskan program kerjasama dengan Japanese Red Cross Society (JRCS) fokus edukasi kepada masyarakat dan sekolah di Wilayah Rawan Bencana. Sabtu (06/12/2025). Weni Catur Fitriani menjelaskan, selain mengedukasi masyarakat dan sekolah, juga pemberian paket kesiapsiagaan, dengan pendistribusian paket

Budi Sucahyono, Julianto