Pensiunan RRI Malang Rayakan HUT dengan Anjangsana, Bukti Kepedulian Tak Pernah Pensiun

Pensiunan RRI Malang Rayakan HUT dengan Anjangsana, Bukti Kepedulian Tak Pernah Pensiun
Anjangsana ke Pensiunan yang sakit dalam rayakan HUT RRI oleh PP RRI Malang

Spektroom – Persatuan Pensiunan (PP) RRI Malang memperingati Hari Lahir RRI ke-80 dengan cara penuh makna, yakni melakukan anjangsana ke rumah lima pensiunan yang tengah sakit, Minggu (7/9/2025).

Peringatan hari lahir Radio Republik Indonesia (RRI) tahun ini menjadi momentum istimewa bagi keluarga besar pensiunan RRI.

Bagi mereka, ulang tahun bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan wujud kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama yang pernah berjuang bersama di dunia penyiaran.

Pengurus PP RRI Malang didi kediaman Bpk. Ekon Effendi

Feby, bendahara PP RRI Malang, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara gotong royong dengan mengumpulkan dana dari para anggota.

“Dengan bergotong royong antaranggota, kami bisa menyalurkan bantuan sebagai bentuk kepedulian sosial,” ujarnya.

Ada lima pensiunan yang mendapat kunjungan, yakni Ekon Effendi, Endah Pergiwati, Harnowo, Agustin, dan Puput.

Mereka tengah berjuang dengan kondisi kesehatan beragam, mulai dari kesulitan berjalan, komplikasi saraf, hingga rutin menjalani cuci darah.

Selain memberikan bingkisan dan donasi, anjangsana ini juga dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi.

“Kunjungan semacam ini dilakukan bergiliran setiap tahun agar setiap pensiunan tetap merasa diperhatikan dan tidak ditinggalkan,” jelas Lahar, pengurus PP RRI Malang.

Ekon Effendi, salah satu pensiunan yang dikunjungi, menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya.

“Semoga kebaikan ini terus dikembangkan sebagai upaya meningkatkan silaturahmi. Donasi yang saya terima pun saya kembalikan ke dana sosial PP RRI Malang sebagai bentuk partisipasi,” tandasnya.

Anjangsana ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan solidaritas tidak pernah pudar meski para pensiunan sudah tidak lagi aktif di dunia penyiaran.

Bagi mereka, HUT RRI ke-80 bukan hanya ajang nostalgia, tetapi juga momentum untuk menebar kepedulian dan menjaga persaudaraan sejati.( Eno).

Berita terkait