Penyaluran Logistik di Lokasi Terisolir Diangkut Lewat Udara
Spektroom - Upaya penanganan bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar) masih menghadapi kendala besar, terutama di sejumlah daerah yang terisolir.
Dalam rapat terpadu penanggulangan bencana di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/12/2025), Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Andi Eviana menyebutkan, beberapa titik pengungsian masih sulit dijangkau lewat jalur darat.
Lokasi yang dimaksud meliputi Kecamatan Palembayan dan Tanjung Mutiara di Kabupaten Agam, Kecamatan Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan, serta wilayah Malalo di Kabupaten Solok.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, enam unit helikopter yang siaga di Lanud Sutan Sjahrir Padang dikerahkan guna membawa bantuan logistik langsung ke titik-titik pengungsian.
“Saya mintai Dinas Sosial provinsi dan kabupaten/kota untuk mendata secara rinci kebutuhan pengungsi supaya bantuan yang diberikan tepat dan tidak salah sasaran,” ucap Evi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi memaparkan, hingga kini terdapat 115 titik pengungsian yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Total pengungsi mencapai 17.402 orang, sebagian besar masih bertahan karena rumah mereka rusak atau hanyut akibat bencana.
“Kami terus mendorong percepatan distribusi logistik melalui jalur udara dengan dukungan TNI, Basarnas, dan BNPB. Hari ini direncanakan delapan kali sortie penerbangan,” ujarnya.
Arry menambahkan, Pemprov Sumbar memastikan kebutuhan pangan untuk warga terdampak tetap terpenuhi. Dinas Sosial Sumbar telah menyalurkan 10 ton beras serta makanan siap saji ke dapur umum yang dikelola pemerintah, lembaga kemanusiaan, maupun dapur yang diinisiasi langsung oleh para pengungsi.