Penyelamat Kibar Sang Saka Merah Putih Kembali Muncul Di Rajabasa

Penyelamat Kibar Sang Saka Merah Putih Kembali Muncul Di Rajabasa
Aksi heroik Raiihan saat panjat tiang bendera (Foto: Capture Video Facebook Rahmat Mirzani Djauzal).

Spektroom - Ada momen unik,, menarik, bahkan menyentuh hati dihampir setiap upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus setiap tahunnya.....

“Kadang yang paling menyentuh adalah hal sederhana—seorang anak yang ingin sang saka merah putih menjulang dan berkibar diangkasa sebagai pertanda kita telah merdeka.”

Dan ulasan itu benar-benar terjadi pada upacara peringatan HUT ke 80 kemerdekaan RI di Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan - Lampung Minggu 17 Agustus 2025.

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Lapangan Merpati Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, meninggalkan cerita tak terlupakan.

Bukan hanya khidmat dan meriah, tetapi juga diwarnai aksi heroik seorang siswa sekolah dasar yang menjadi sorotan seluruh peserta.

Adalah Raiihan Diaz Rinawi, siswa kelas VI SDN 1 Waymuli, sekaligus anggota Polisi Cilik binaan Pak Masruri.

Pada detik-detik pengibaran Sang Merah Putih, tali katrol tiba-tiba terputus sehingga bendera kebanggaan bangsa tidak dapat berkibar.

Suasana seketika hening, bendera yang baru disiapkan tak mampu berkibar, sementara peserta upacara hanya bisa menatap sang Saka Merah Putih yang terhenti di dasar tiang.

Namun, keberanian seorang anak kecil mengubah keadaan. Raiihan, tanpa menunggu perintah, langsung memanjat tiang bendera.

Suasana, sontak haru bercampur panik. Para petugas upacara dari unsur TNI, Polri serta Forkopimcam yang berada dilokasi berjaga dibawah sembari memegang tiang bendera dan mengantisipasi hal terjadi yang tidak diinginkan.

Teriakan para peserta upacara serta masyarakat yang menyemangati Raihan sontak bergemuruh ketika bocah SD tersebut dengan cepat memanjat tiang bendera tersebut.

Mereka juga berteriak, agar bocah SD ini untuk berhati-hati karena kondisi angin yang kencang. Dengan gesit ia memperbaiki pengait dan memastikan bendera dapat kembali naik. Dalam hitungan menit, Sang Merah Putih akhirnya berkibar dengan gagah di langit Rajabasa, disambut gemuruh tepuk tangan ribuan peserta upacara.

Camat Rajabasa Firdaus mengaku bangga atas aksi keberanian seorang bocah SD yang memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan Merah Putih agar tetap berkibar.

Ujung-ujungnya Raihan diundang Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djauzal datang ke rumah jabatan gubernur di Mahan Agung Pahoman Bandarlampung, Senin (18/8/2025).

0:00
/1:48

Source Facebook Rahmat Mirzani Djauzal

Dalam video yang diunggah diakun Facebook Rahmat Mirzani Djauzal menunjukkan Gubernur Mirza mengenakan oblong warna merah ditemani kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Lampung Thomas Americo bercengkrama dengan si penyelamat upacara hari merdeka Raihan.

Seperti yang sudah sudah, Raihan pun mendapat penghargaan dari Gubernur Mirza, berupa Sepeda Gunung Tabungan Rp. 2.500.000 dari Bank Lampung dan sejumlah bingkisan.

Kehadiran Raihan juga disambut hangat oleh keluarga besar Gubernur. Ibunda Gubernur, Hj. Yurtati Djausal, dan adiknya, Dewi Mayang Suri, nampak dalam video berdurasi 1.48 Menit tersebut.

Dalam suasana penuh keakraban, Gubernur Mirza kemudian menanyakan cita-cita Raihan. Dengan lantang, bocah kelas sekolah dasar itu menjawab ingin menjadi polisi. Raihan tampak semringah saat mencoba sepeda pemberian Gubernur, meski sempat mendapat candaan karena ukuran sepeda yang sedikit tinggi.

Ketika ditanya soal keberaniannya memanjat tiang bendera, Raihan dengan polos mengaku melakukannya tanpa arahan siapa pun.

“Saya sendiri saja, nggak ada yang nyuruh,” katanya.

Gubernur Mirza menyampaikan rasa bangganya atas keberanian Raihan yang menurutnya menjadi teladan bagi anak-anak lainnya.

“Aksi Raihan menjadi teladan bagi anak-anak lain bahwa keberanian, kepedulian, dan cinta tanah air bisa ditunjukkan dengan cara sederhana namun berarti,” ujar Gubernur. (@Ng).

Berita terkait

Kakorlantas Polri  Berlakukan  Pembekuan Strobo dan Sirene " Tot....Tot...Tot..Wuk....Wuk... Di Jalan

Kakorlantas Polri Berlakukan Pembekuan Strobo dan Sirene " Tot....Tot...Tot..Wuk....Wuk... Di Jalan

Spektroom - Sirene dan rotator, yang dikenal sebagai strobo, adalah alat yang dirancang untuk memberikan peringatan darurat. Namun, penggunaan yang tidak tepat seringkali membuat masyarakat menolaknya. Masyarakat sudah cukup gerah dengan kebisingan di jalanan. Masyarakat pengguna transportasi menolak penggunaan strobo, alasan nya  penyalahgunaan dan hak istimewa yang tidak tepat. Alasan

Nurana Diah Dhayanti