Perkembangan Budaya Organisasi
Pengertian Organisasi secara umum definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta tergantung pada konteksdan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya.
Terdapat puluhan atau bahkan mungkin lebih mengenai definisi organisasi. Sebagai contoh, berikut beberapa organisasi dikutip dari beberapa tulisan.
Dalam buku Erni Rernawan, dikutip pengertian organisasi dari mathis and Jackson sebagai berikut:
Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan “.1
Dalam Buku Melayu S.P. Hasibuan Terdapat Kutipan pengertian organisasi sebagai berikut.
“Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang
bekerjasama secara efektif dalam mencapai tujuan “
Secara sederhana Organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.
1 Machmoed Effendhie,PENGANTAR ORGANISASI,201
Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”
Selanjutnya Hasibuan memberikan pengertian organisasi sebagai berikut: Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang melakukan suatu bentuk kerja sama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Organisasi juga sebagai wadah atau tempat kerja sama, dimana motor penggeraknya adalah manusia. Kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan kompleks membawa konsekuensi pada organisasi untuk bekerja keras mengerahkan segala strategi, metode, teknik dan segala upaya lain agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara memuaskan.2
Memperdayaan organisasi merupakan suatu sistem yang memiliki berbagai komponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi antara komponen satu dengan komponen yang lainnya untuk menciptakan suatu output. Sistem dapat dianalisis sehubungan dengan input-output. Input dianggap sebagai sebab berinteraksi guna menghasilkan output. Pebedayaan organisasi erat kaitannya dengan memperdayaan masyarakat yang merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial.
Organisasi juga suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain-lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material,
Pengertian Budaya Oganisasi
Budaya organisasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli, antara lain
1)Phithi Sigthi Amnuai mendefinisikan budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggotaanggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.
2)Kirana menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan nilai yang dianut, simbol-simbol, kebiasaan rutin atau ritus dalam organisasi, teladan atau model, penyesuaian diri dan “cerita-cerita” yang dihidupkan.
Secara sederhana, unsur dasar organisasi ada tiga, yaitu
1)Man (orang-orang) yakni dalam kehidupan organisasi sering disebut dengan istilah pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
2)ketua sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi pendidikan, para anggota yang mempunyai jabatan atau perwakilan yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan para anggota. Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi
3)Kerjasama yaitu suatu perbuatan bantu- membantu akan suatu pekerjaan/perbuatan/aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota yang menurut dan anggota secara bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man
power)
Tujuan Bersama yaitu arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
Budaya organisasi sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi, karena budaya merupakan gambaran atau kepribadian suatu organisasi. Budaya organisasi ditetapkan oleh pendirinya melalui visi dan misi serta tujuan didirikannya organisasi, kemudian ditetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Nelson dan Quick budaya organisasi mempunyai empat fungsi dasar, yaitu perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi, alat pengorganisasian anggota, menguatkan nilai-nilai dalam organisasi, dan mekanisme kontrol atas perilaku budaya yang kuat meletakkan kepercayaan, tingkah laku, dan cara melakuan sesuatu tanpa perlu dipertanyakan lagi. Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota dalam mencapai tujuan organisasi yang berguna untuk ketentuan nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para semua elemen. Hal tersebut dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku semua elemen.
antar anggota, kebijakan organisasi, dan pengalaman bersama. Budaya organisasi yang kuat dapat menjadi aset berharga, karena:
Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan: Karyawan yang merasa terhubung dengan budaya organisasi cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.
Meningkatkan produktivitas: Budaya yang positif dan mendukung dapat meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas tim.
Membangun reputasi yang baik: Budaya organisasi yang kuat dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik, serta membangun kepercayaan dengan pelanggan dan mitra bisnis.
Strategi Pengembangan Budaya Organisasi: Menyelaraskan dengan Strategi Perusahaan
Pengembangan budaya organisasi harus selaras dengan strategi perusahaan. Hal ini berarti bahwa nilai-nilai dan perilaku yang dipromosikan dalam budaya organisasi harus mendukung pencapaian tujuan bisnis.
Berikut adalah beberapa strategi pengembangan budaya organisasi:
Identifikasi nilai-nilai inti: Langkah pertama adalah mengidentifikasi nilai-nilai inti yang ingin dipromosikan dalam organisasi. Nilai-nilai inti ini harus mencerminkan visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Komunikasi yang efektif: Nilai-nilai inti harus dikomunikasikan secara efektif kepada semua anggota organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan, seminar, dan kegiatan internal.
Membangun role model: Penting untuk membangun role model yang dapat menjadi contoh bagi karyawan dalam menerapkan nilai-nilai inti. Role model dapat berasal dari pemimpin organisasi, karyawan senior, atau bahkan karyawan biasa yang menunjukkan perilaku yang positif dan produktif.