Produksi Garam Kabupaten Jeneponto Tahun 2024 Menurun Drastis Dibanding Produksi Tahun 2023

Reporter: M. Yahya Patta

Produksi Garam Kabupaten Jeneponto Tahun 2024 Menurun Drastis Dibanding Produksi Tahun 2023
Ladang Garam di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan

Spektroom - Garam adalah senyawa kimia yang umumnya dikenal sebagai natrium klorida atau NaCl, yang memberikan rasa asin pada makanan. Garam juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh seperti halnya mengatur keseimbangan cairan dan fungsi tiroid.

Kabupaten Jeneponto yang memiliki panjang pantai Sekitar Seratus 4 kilo meter memiliki potensi sebagai salah satu daerah penghasil garam di Sulawesi Selatan. Dari panjang pantai tersebut empat kecamatan yaitu Kecamatan Bangkala, Bangkala Barat, Arungkeke dan Kecamatan Tamalatea merupakan Sentra garam dengan luas 828 koma 6 hektare dengan jumlah penggarap 331 orang. Adapun produksi pada tahun 2024 mencapai 28 Ribu Ton lebih turun drastis dibanding tahun 2023 yang mencapai 83 Ribu Ton lebih. Turunnya produksi garam di tahun 2024 karena musim kemarau sangat singkat dibanding tahun 2023 yang ketika itu memasuki Desember baru masuk musim hujan.

Ibu Aisyah Yacub, S.Pi (baju putih) saat melakukan monitoring produksi garam di Kecamatan Arungkeke Jeneponto (Foto: Koleksi Pribadi)

Aisyah Yacub, S.P.i dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Jeneponto, mengatakan sebagai petugas pemberdayaan usaha garam rakyat, pihaknya  selalu memberi motivasi kepada petani garam di daerah ini sehingga kualitas dan kuantitas produksi garam lebih baik dan meningkat. Diakui Aisya Yacub kualitas dan kuantitas produksi garam di Jeneponto sangat dipengaruhi oleh cuaca pada saat musim penggaraman.

Ibu Aisyah Yacub, S.Pi, ke 4 dari kiri saat melakukan monitoring produksi garam di Taman Roya Kecamatan Tamalatea Jeneponto (Foto: Koleksi Pribadi)

Hingga Agustus 2025, masih tahap persiapan lahan, apalagi saat ini kondisi alam di Kabupaten Jeneponto masih sering hujan, sehingga menghambat proses penggaraman.

Berita terkait