Ratusan Hektare Lahan Terbakar, Solok Tetapkan Status Darurat

SPEKTROOM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok telah menyusun draft penetapan darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sebab dalam dua bulan terakhir ratusan titik karhutla terjadi di daerah ini. Hampir 300 hektare lahan terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Solok, Irwan Effendy mengatakan, surat darurat Karhutla akan langsung ditandatangani bupati hari ini, Senin (21/7/2025). Dalam penyusunan draft dimaksud, BPBD Solok juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dinas Kehutanan dan Pemadam Kebakaran.
“Kami sudah lakukan pembahasan secara internal maupun eksternal. Mengingat dua bulan lebih terjadi Karhutla, maka kami menetapkan darurat Karhutla,” ucapnya.
Irwan Effendy mengatakan, Karhutla di Kabupaten Solok cenderung terjadi di wilayah utara. Di antaranya Kecamatan Junjung Sirih, X Koto Diatas, X Koto Singkarak. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu terjadi karhutla pada 13 titik secara bersamaan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Eksosistem, Dinas Kehutanan Sumatera Barat, Kusworo menyampaikan, sejumlah daerah di Sumatera Barat perlu menetapkan darurat Karhutla. Di antaranya Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota. Sebab Karhutla di dua daerah dimaksud tergolong tinggi dibanding daerah lainnya.
“Hingga Juni 2025 kejadian Karhutla di Sumbar telah melahap sekitar 511 koma 82 hektare hutan dan lahan. Jumlah itu meningkat dua Kali lipat dibanding bulan yang sama di tahun lalu. Ini sudah perlu status darurat,” tuturnya.
BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung hingga September 2025. Panjangnya musim kemarau dikhawatirkan mempebesar potensi kebakaran.