Sorak Penonton Iringi Grand Final Bintang Radio 2025 RRI Palangka Raya
Spektroom – Sabtu malam (27/9/2025), Hall Tri Prasetya RRI Palangka Raya dipenuhi semangat. Ratusan pasang mata menatap panggung, sorak-sorai dan tepuk tangan membahana tiap kali finalis melantunkan nada tinggi. Grand Final Bintang Radio Indonesia 2025 berlangsung meriah, meski digelar dengan sederhana. Malam Minggu pun berubah jadi ajang pesta musik bagi warga Palangka Raya.
Sejak pintu masuk dibuka, suasana hangat terasa. Orang tua, sahabat, hingga komunitas musik lokal hadir memberi dukungan. Poster dan spanduk kecil bertuliskan nama finalis terlihat diangkat penonton. Riuh sorak berubah menjadi hening setiap kali lagu dibawakan, sebelum kembali pecah dengan tepuk tangan panjang di akhir penampilan.
Kepala LPP RRI Palangka Raya, Tri Umi Setyawati, mengaku terharu melihat animo masyarakat. Baginya, ini bukti Bintang Radio masih menjadi ruang berharga untuk melahirkan penyanyi muda berbakat.
"Alhamdulillah meskipun tahun ini penyelenggaraannya sederhana, antusiasme peserta dan supporter luar biasa, bahkan di luar perkiraan saya. Harapan kami, juara tahun ini bisa melaju hingga tingkat nasional di Jakarta," ucapnya.
Kompetisi diikuti 10 finalis—lima putra dan lima putri—yang tampil all-out untuk merebut perhatian juri. Ketegangan semakin terasa saat pengumuman pemenang. Penonton menahan napas, beberapa tampak menggenggam tangan erat, menanti siapa yang berhak membawa pulang gelar juara.
Hingga akhirnya, nama Samuel Alvaro disebut sebagai juara kategori putra dan Eicha Cristy sebagai juara kategori putri. Sorak penonton langsung membahana, beberapa supporter bahkan berdiri sambil melambaikan tangan. Samuel dan Eicha pun terlihat terharu, meneteskan air mata bahagia ketika menerima piala.

Keduanya kini akan membawa nama RRI Palangka Raya di ajang Koordinator Wilayah Nusantara (Korwilnus) VIII di Banjarmasin. Dari sanalah ditentukan siapa yang berhak melaju ke panggung nasional di Jakarta, mewakili Kalimantan.
Tri Umi menambahkan, ajang ini bukan hanya soal kompetisi, melainkan pembinaan. “Kami ingin dari Bintang Radio lahir bibit baru dunia tarik suara yang bisa berprestasi, tidak hanya di Palangka Raya, tapi juga di tingkat nasional,” tegasnya.
Malam semakin larut, namun aura meriah tak luntur. Penonton pulang dengan wajah sumringah, sementara para finalis berfoto bersama keluarga dan teman. Bintang Radio 2025 di Palangka Raya pun menutup malam Minggu dengan cerita yang akan lama dikenang: tentang musik, mimpi, dan semangat untuk terus berkarya. (Polin. Aga)