Srikandi PLN Hadirkan Green House Hidroponik, Dongkrak Lahirnya Kelompok Dasawisma di Padang

Spektroom – Keberadaan green house hidroponik Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning Indah diharapkan dapat mendongkrak tumbuhnya kelompok dasawisma di Kota Padang.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Bidang I TP-PKK Kota Padang, Ny. Srihayati Maigus Nasir, saat meresmikan green house hidroponik KWT Kemuning Indah di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Senin (29/9/2025).
“Menggerakkan segala potensi yang ada merupakan bentuk kerjasama yang terjalin antara PLN, pemerintah, dan masyarakat. Para ibu-ibu KWT Kemuning Indah memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan sumber-sumber ekonomi ke depannya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berangsur dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, green house ini bukan sekadar bangunan, tetapi juga simbol semangat, kerja keras, dan kolaborasi para perempuan hebat dalam KWT. Dengan adanya fasilitas tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas jenis tanaman yang dibudidayakan, serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, KWT Kemuning Indah mendapat bantuan dari UPT PLN Kota Padang berupa pembangunan satu unit rumah hidroponik, pelatihan hidroponik, dan bantuan bibit. Bibit tanaman yang dikembangkan KWT bisa didistribusikan ke rumah-rumah penduduk, sehingga tercipta ketahanan pangan di tingkat kelurahan,” harapnya.
Ketua Srikandi PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera, Yenti Elfina, menyebut PLN tidak hanya hadir melalui jaringan listrik, tetapi juga bergerak dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Program ini merupakan program srikandi women support women. KWT Kemuning Indah sangat eksis dan layak didukung. Sebagai organisasi, Srikandi PLN memiliki peran dalam pemberdayaan perempuan, dengan komitmen menciptakan ruang tumbuh bagi perempuan Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KWT Kemuning Indah, Aswinurti Amri, menceritakan awal berdirinya kelompok tersebut pada tahun 2021. KWT ini bermula dari memanfaatkan lahan bekas pembuangan sampah yang kemudian diubah menjadi lahan terbuka untuk menanam berbagai sayuran, seperti kangkung, cabai, dan terong.
“Seiring waktu, kami terus menerima bantuan bibit dari pemerintah. Kami sangat berterima kasih atas dukungan PLN yang memberikan rumah hidroponik dan bibit. Hasil panen sudah memiliki pelanggan tetap dan agen penyalur. Ada nilai ekonomi yang kami rasakan, dan kami akan terus berupaya mengembangkannya,” tukasnya. (RRE/MA/Charlie)