Syarkawi Pengrajin Gula Aren yang Ulet
M.Saleh Maran/Agung Yunianto
Menjadi pengrajin gula aren bagi Syarkawi sudah dilakoni bertahun-tahun dan banyak inovasi dilakukan berdasarkan pengalaman, misalnya penggunaan kayu nangka yang dimasukkan ke cairan (nira), sehingga nira lebh awet, juga ditambahkan kapur sirih untuk menghilangkan rasa asam
Menjadi pengrajin gula aren tidaklah mudah, setidaknya diperlukan waktu sekitar 3 atau 4 hari tandan bunga dipukul-pukul dan diayun-ayun agar menghasilkan cairan lebih banyak." Ya memang tandan atau Manggar harus dipukul- pukul 2 jam di pagi hari 2 jam di sore hari ".
Untuk mendapatkan cairan (nira) tidaklah selamanya beruntung karena pohon aren nya sudah tua." Kadang-kadang berhasil mendapatkan cairan (nira) yang deras, kadang juga gagal, tak setetespun nira yang menetes karena pohon arennya sudah menua." Dijelaskan Syarkawi lebih lanjut kalau buah arennya bisa dijadikan Kolang Kaling, sementara hasil fermentasi bisa berupa Tuak, Cuka lahang dan Gula Merah.
Mengenai Tuak pihaknya selaku Umat Islam tidak memproduksinya." Kita kan umat Islam, tentu tidak mengkonsumsi tuak, apalagi menjualnya, kami hanya memproduksi gula merah aren saja". Lebih lanjut dikatakan Syarkawi pembuatan gula merah berlangsung cukup lama, yaitu 10 hari. "Prosesnya selama 10 hari dengan dua hari sekali manggarnya dipukul-pukul, lalu memanennya dengan cara ditaruh atau digantung jerigen".
Tentang pemasaran produknya dijawab Syarkawi sudah ada pembeli atau pengepul yang datang kerumah, lalu mereka menjual lagi, ujar Syarkawi .. " Kami tidak repot menjualnya, Pembeli yang datang ke rumah dan menjualnya lagi ke luar daerah Kabupaten/Kota di KalSel." Kendati sudah cukup lama bergelut dengan usahanya sebagai Pengrajin Gula Aren, namun hingga saat ini Syarkawi belum tergabung dalam UMKM setempat. Padahal dengan tergabung dalam UMKM tentu akan ada pembinaan dari dinas/instansi terkait dalam pengembangan usaha maupun pemasarannya .
Ditanya Spektroom tentang penghasilan dijawabnya karena hanya punya sedikit pohon aren memang tidak banyak menghasilkan “kami hanya punya lima pohon aren, sehingga penghasilan nira nya hanya sekitar 10 liter rata-rata perhari hanya bisa bertahan untuk makan sehari-hari dengan menu seadanya”, Syarkawi mengakhiri ceriteranya