Tetap Survive Walau Panca Indra Tidak Lengkap

Editor : Agung Yunianto
Spektroom- Kita yang mempunyai Panca Indra lengkap atau normal tentu pernah terpikir di benak kita bagaimana seorang tunanetra bisa bertahan hidup atau Survive.
Menurut Hamsani, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Banjarmasin, mereka umumnya bekerja atau berprofesi sesuai minat, hobby dan keahliannya." Profesi mereka ada yang sebagai Juru Pijat, ada pula yang tergabung dalam UMKM dengan membuat Telor Asin, Keset Kaki dll. Bagi yang bacaan Alqur’an nya bagus diikutkan dalam MTQ , ada pula yang menjadi Muadzin di Mesjid pada Sholat Jum"at , dan yang hobby musik mereka membentuk Grup Musik Panting (Khas Kalimantan) "
Ariannnoor(salah satu anggota Pertuni ) sedang membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an (video radioonoff)
Lebih lanjut dikatakan Hamsani saat ini pendidikan untuk anggota Pertuni sudah mulai membaik, bahkan bisa sampai ke Universitas." Pada jaman dulu tidak ada Sekolah Luar Biasa (SLB) namun sekarang atau tepatnya yang lahir tahun 90- an tingkat pendidikan sudah membaik, bahkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin juga menerima Mahasiswa Penyandang Disabilitas.
Pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah untuk beberapa Sekolah disediakan Guru ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Hanya saja lanjut Hamsani yang merujuk UU Nomor 18 Tahun 2016 belum dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemangku Kepentingan ,yaitu direkrutnya disabilitas seperti tunanetra bekerja di sebuah perusahaan, padahal sangat mungkin bekerja di hotel sebagai pemijat misalnya.
Terkait keseimbangan mendapatkan income dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, diakui Hamsani masih kurang memadai. " "Memang sebagian anggota Pertuni belum bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari secara memadai, namun walau demikian mereka masih bisa bercanda dan tertawa" , Ujar Hamsani mengakhiri obrolan santai bersama Spektroom.