Tiga Tim Riset MTsN 1 Pati Masuk Final KREASI 2025

Tiga Tim Riset MTsN 1 Pati Masuk Final KREASI 2025

Spektroom – Prestasi membanggakan ditorehkan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati. Tiga tim riset madrasah berhasil menembus babak final Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2025, yang digelar pada 4–6 November 2025 di Jakarta.

Seluruh tim kini tengah mematangkan berbagai persiapan. Ketua Bidang Riset MTsN 1 Pati, Khaerul Umam, mengungkapkan bahwa pihaknya fokus pada penyempurnaan administrasi, bukti ilmiah, serta peningkatan kemampuan presentasi peserta.

“Anak-anak kami latih presentasi secara intensif agar mampu menjelaskan inovasi riset di hadapan dewan juri dengan percaya diri dan komunikatif,” jelas Umam, Jum'at, (10/10/2025).

Selain latihan presentasi, tim juga tengah menyiapkan produk riset untuk sesi demonstrasi pada babak final. Persiapan lain seperti pembuatan booth pameran, penyusunan logbook, laporan riset, hingga dokumentasi penelitian juga terus dimatangkan.

Dari 3 karya riset yang lolos, 2 diantaranya berasal dari bidang Matematika, Sains, Teknologi, dan Lingkungan (MSTL). Tim pertama yang digawangi Hasya Nathania dan Alina Silmi Alya Wardani mengusung riset berjudul TANITA+: Hidrogel Penahan Air Berisi Eco-Enzim dari Limbah Pangan untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Taman Adiwiyata.

Tim kedua, beranggotakan Hilde Azkya Syahvine dan Isnaeni Nur Kholifah, meneliti SABUTANI: Sabun Cuci Tangan Nanoemulsi Berbasis Eco-Enzim untuk Kebersihan dan Pertanian Organik.

Sementara di bidang Ilmu Sosial, Humaniora, dan Keagamaan (ISHK), tim yang terdiri dari Ahmad Ratrya Harimurti dan Jhovito Reynard Nijananda berhasil lolos dengan riset Nyi Danoewati: Inspirasi Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Batik Bakaran Melestarikan Tradisi Budaya dan Penyangga Ekonomi Keluarga di Kabupaten Pati.

Salah satu peserta, Hasya Nathania, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan timnya lolos ke babak final. Ia menuturkan, riset yang dilakukan timnya memiliki nilai inovatif karena memanfaatkan bahan alami dan limbah pangan yang mudah ditemukan di sekitar.

“Keunggulan riset kami terletak pada bahan bakunya yang melimpah dan ramah lingkungan. Selain itu, hasilnya juga mudah diaplikasikan dan bisa menjadi solusi pengolahan limbah secara efektif,” jelas Hasya.

Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat, mengapresiasi kerja keras para siswa dan guru pembimbing. Capaian ini sebagai bukti nyata, MTsN 1 Pati mampu mempertahankan eksistensinya sebagai madrasah berbasis riset dan inovasi.

“Alhamdulillah, ini wujud komitmen madrasah dalam menumbuhkan budaya riset sejak dini. Semoga di babak final nanti anak-anak diberikan kemudahan dan bisa mempersembahkan yang terbaik untuk madrasah dan Kabupaten Pati,” tutur Wahyu.

Prestasi ini bukan hanya kebanggaan madrasah, tetapi juga inspirasi bagi seluruh madrasah di Indonesia untuk terus berinovasi.

Berita terkait