Tingkat Keaktifan Peserta BPJS Wilayah Surakarta Rendah, Dibanding Target Nasional

Tingkat Keaktifan Peserta BPJS Wilayah Surakarta Rendah, Dibanding Target Nasional

Spekroom.ID Meski kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional - JKN di wilayah Surakarta dinilai cukup tinggi tercatat hampir seluruh penduduk wilayah surakarta tetapi tingkat keaktifan peserta masih rendah dibawah target Nasional .

Tercatat, tingkat Universal Health Coverage ( UHC ) kepesertaan JKN  mencapai 99,41 peserta per 1 mei 2025, sedang keaktifan peserta secara total masih 74,92 persen , jauh dibawah target nasional sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMM 2025 - 2029 sebesar 80 persen.

Dalam media gathering ( Kamis, 22/05/2025 ) disalah satu resto kepala BPKS Kesehatan Surakarta Debbie Nianta Musigiasari menjelaskan capaian kepesertaan di lima Wilayah kerja Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen yang membanggakan tetapi menyisakan tantangan karena keaktifan peserta belum optimal, bahkan dibawah target Nasional.

" Berkait cakupan keaktifan JKN , 80 persen ya mungkin masih ada sebab menjadi PR, untuk meningkatkan keaktifan " ungkap Debbie.

Dari data yang ada di Wilayah Surakarta tingkat keaktifan peserta tercatat , Kota Surakarta melampui target dengan angka 87,08 persen, sedang terendah di Sragen teratat 66,99 persen.

Menurut Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta, untuk mendorong keaktifan peserta, BPJS kesehatan terus melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah agar upaya sosialisasi dan edukasi dapat optimal.

" Kerjasama dengan daerah, masyarakat, dengan dinas, BPD dengan merekrut agen pesiar dari unsur masyarakat " Jelas Debbie

Meski wilayah surakarta berada di jalur positif dengan jumlah peserta tinggi tetapi menurut Debbie keberhasilan program JKN harus didukung aktifan peserta, dalam kepatuhan iuran serta pemanfaatan layanan kesehatan yang tersedia.

Sementara jumlah fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan di wilayah Surakarta hingga saat ini telah mencapai lebih dari 500 unit, terdiri fasilitas tingkat pertama, lanjutan, serta sarana penunjang, yang sudah menunjukkan kesiapan infrastruktur pelayanan kesehatan . ( Dan)

Berita terkait

Ratusan Peneliti dan Pemerhati Burung Berkumpul di IPB University, Tekankan Urgensi Konservasi  Burung Liar di Indonesia

Ratusan Peneliti dan Pemerhati Burung Berkumpul di IPB University, Tekankan Urgensi Konservasi Burung Liar di Indonesia

Spektroom - Lebih dari 150 peneliti dan pemerhati burung berkumpul di IPB University, Bogor, untuk mengikuti Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia (KPPBI) Mengangkat tema “Harmonisasi antara Burung, Manusia, dan Lingkungan”, konferensi ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keanekaragaman hayati, pengelolaan manusia, dan pelestarian lingkungan. Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

Heriyoko