UMKM Disabilitas Didampingi DJP untuk Tumbuh Tangguh, Mandiri, dan Siap Go Global
Spektroom – Upaya membangun kemandirian ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus diperluas oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat.
Melalui program Business Development Services (BDS), DJP tidak hanya memberikan edukasi perpajakan, tetapi juga pendampingan menyeluruh agar pelaku UMKM, termasuk yang dikelola penyandang disabilitas, mampu naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Kepala Kanwil DJP Kalbar, Inge Diana Rismawanti, mengatakan bahwa penguatan UMKM disabilitas menjadi bagian penting dalam mendorong pemerataan ekonomi.
Ia hadir dalam talkshow Inklusi Fest Disabilitas Berdaya, Selasa (02/12/2025), yang menjadi ajang berbagi semangat dan meningkatkan kemampuan usaha bagi kelompok disabilitas.
“Hari ini kami melakukan business development services. Kami mengajak para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya, bukan hanya belajar pajak, tetapi juga keterampilan lain yang mereka perlukan. Kami mendengar apa kebutuhan mereka dan kami coba dukung itu,” ujar Inge.
DJP Kalbar juga memposisikan diri sebagai mitra yang benar-benar hadir bagi komunitas penyandang disabilitas.
Menurut Inge, negara harus memastikan bahwa setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik maupun sensorik.
“Kami ingin teman-teman disabilitas merasakan kehadiran negara. Kami ingin ikut menguatkan usaha mereka, menambah semangat agar mereka mandiri seperti kita semua,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kebahagiaan dan kemandirian tidak harus menunggu kesempurnaan fisik. Yang terpenting adalah semangat untuk terus bergerak, meningkatkan kemampuan, dan pada saatnya nanti berkontribusi dalam pembangunan melalui kegiatan ekonomi produktif.
Dalam pendampingannya, DJP tidak hanya menawarkan pelatihan, tetapi juga memberi dukungan nyata. Salah satunya dengan membeli dan menggunakan produk karya UMKM disabilitas dalam berbagai acara resmi serta aktivitas di kantor-kantor pemerintahan.
Langkah sederhana namun berdampak ini, kata Inge, terbukti meningkatkan kepercayaan diri para pelaku UMKM disabilitas untuk terus mengembangkan usaha.
“Dengan cara seperti itu, mereka semakin bersemangat. Harapannya, usaha mereka bisa naik kelas. Bahkan tidak menutup kemungkinan, produk-produk itu bisa menembus ekspor. Kami siap bekerja sama dengan Bea Cukai agar mereka memahami bahwa proses ekspor itu mudah,” jelasnya.
Melalui program berkelanjutan ini, DJP berharap UMKM disabilitas di Kalbar dapat tumbuh lebih tangguh, berdaya saing, dan mandiri. Tujuan akhirnya jelas: menciptakan pelaku usaha yang kuat, setara, dan mampu bersaing hingga ke pasar global.