Unesa dan Askot PSSI Surabaya Jalin Kerja Sama Penguatan Wasit Sepak Bola Kelompok Umur

Unesa dan Askot PSSI Surabaya Jalin Kerja Sama Penguatan Wasit Sepak Bola Kelompok Umur

SPEKTROOM.ID – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersama Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surabaya menjalin kerja sama strategis dalam penguatan wasit dan pelatih sepak bola kelompok umur (grassroot). Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung di Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, pada Selasa, 10 Juni 2025.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unesa, Dwi Cahyo Kartiko, mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Unesa dan PSSI yang telah disepakati sebelumnya.

“Unesa yang memiliki keunggulan di bidang olahraga siap mengawal kolaborasi ini untuk meningkatkan kualitas perwasitan dan kepelatihan sepak bola usia dini, khususnya di Surabaya,” ujar Dwi Cahyo.

Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal, menilai kerja sama ini sangat relevan mengingat Surabaya mencatat sekitar 3.000 pertandingan sepak bola kelompok umur setiap tahunnya.

“Maka tuntutannya ada pada peningkatan mutu wasit dan pelatih yang harus melek teknologi. Kami yakin, kolaborasi ini akan saling menguntungkan. Mahasiswa Unesa bisa langsung menerapkan ilmu yang mereka pelajari di lapangan,” kata Roky.

Sementara itu, Ketua Komisi Kepelatihan Askot PSSI Surabaya yang juga mantan pemain timnas Indonesia, Ferril Raymond Hattu, menyebut Unesa sebagai mitra strategis karena pendekatan sains dan teknologinya yang kuat.

“Kami memilih Unesa karena sport science di sini selalu mengikuti perkembangan keolahragaan. Ini adalah tempat paling tepat untuk pembinaan dan peningkatan kualitas SDM sepak bola,” jelas Ferril.

Ia menambahkan bahwa program ini dirancang untuk mencetak wasit dan pelatih bersertifikat yang siap menghadapi dinamika sepak bola modern. “Harapannya, dalam 5–10 tahun ke depan, akan lahir banyak pemain nasional dari Surabaya, termasuk dari kalangan mahasiswa Unesa,” ujarnya.

Program ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada tahun 2025. Pembahasan teknis akan dilakukan lebih lanjut pada Juli atau Agustus mendatang. Kurikulum pelatihan akan disusun berbasis kebutuhan lapangan dan perkembangan teknologi olahraga.

Penulis : Agus Suyono

Editor:Buang Supeno

Berita terkait