Wali Kota Pontianak Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Gang Su’ada
Spektroom - Korban Musibah kebakaran yg menimpa dua rumah warga di Gang Su’ada, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, pada Sabtu malam memperoleh bantuan oleh Pemerintah kota Pontianak.
Kedua rumah yg mengalami musibah itu masing masing milik Arbain, seorang pensiunan pegawai kelurahan, dan Fadli, buruh harian. Meski tidak ada korban jiwa, seluruh bangunan ludes dilalap api.
Sebagai bentuk kepedulian, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turun langsung menyerahkan bantuan, Senin (22/09/2025).
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan sandang dan pangan untuk meringankan beban keluarga korban.
“Kami datang untuk memberikan semangat sekaligus bantuan sementara.
Ke depan, Pemkot akan berupaya membantu pemulihan termasuk lewat program bedah rumah,” kata Edi.
Dirinya juga mengingatkan warga agar selalu waspada terhadap potensi kebakaran di lingkungan rumah.
Menurutnya, penyebab kebakaran umumnya berasal dari korsleting listrik, tabung gas, atau penggunaan obat nyamuk bakar.
“Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Mari kita sama-sama menjaga keselamatan di rumah masing-masing,” imbaunya.
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak sudah bergerak cepat sejak hari pertama musibah.
Kepala Dinsos Trisnawati menyebutkan, bantuan darurat berupa makanan siap saji diberikan selama tujuh hari, disertai kebutuhan lain sesuai kondisi keluarga.
“Untuk keluarga Pak Arbain, kami menyalurkan juga perlengkapan bayi karena cucunya baru berusia satu tahun.
Sedangkan untuk keluarga Fadli yang punya tiga anak sekolah, kami siapkan tas, sepatu, dan seragam supaya pendidikan mereka tidak terganggu,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dinsos juga mengusulkan agar kedua keluarga bisa menerima bantuan lanjutan dari Kementerian Sosial, baik untuk perbaikan rumah maupun dukungan pendidikan.
Bahkan keluarga Fadli direncanakan masuk sebagai penerima bantuan tunai tahun 2026.
“Yang paling penting adalah memastikan anak-anak korban tetap bisa bersekolah.
Kami juga melakukan trauma healing bagi keluarga, terutama anak-anak yang mengalami shock akibat kejadian ini,” tambah Trisnawati.
Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah diharapkan bisa memberi penguatan moral.
Meski kehilangan rumah bukan hal mudah, perhatian dari pemerintah dan warga sekitar menjadi penopang agar korban bisa bangkit kembali.